Beira, Mozambik, MINA – Jumlah orang yang tewas dalam badai dahsyat dan banjir sebelumnya di Mozambik bisa melebihi 1.000, kata Presiden Filipe Nyusi, Senin (18/3), yang menempatkan jumlah korban jiwa jauh lebih banyak daripada angka saat ini.
Sejauh ini hanya 84 kematian telah dikonfirmasi di Mozambik sebagai akibat Topan Idai, yang juga meninggalkan jejak kematian dan kehancuran di seluruh Zimbabwe dan Malawi, yang membuat area luas terendam banjir, jalan hancur, dan jaringan komunikasi terputus.
Berbicara di Radio Mocambique, Presiden Filipe Nyusi mengatakan, dia telah terbang di atas wilayah yang terkena dampak, tempat dua sungai meluap. Desa-desa telah hilang, katanya, dan mayat-mayat mengambang di air.
“Semuanya menunjukkan bahwa kita dapat mencatat lebih dari seribu kematian,” ujarnya seperti dilansir Ahram Online.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Topan juga menewaskan 89 orang di Zimbabwe, kata seorang pejabat, Senin, sementara korban tewas di Malawi akibat hujan lebat dan banjir mencapai 56 orang pekan lalu. Tidak ada data baru yang dirilis setelah kedatangan topan di negara itu.
Caroline Haga, pejabat senior Federasi Internasional Palang Merah yang berada di Beira, mengatakan situasinya bisa jauh lebih buruk di daerah sekitarnya, yang tetap terputus total.
Nyusi terbang di atas daerah-daerah yang sebelumnya dapat diakses, dan beberapa di antaranya dilanda banjir sebelum Topan Idai. (T/R11/RS1)
Mi’raj News (Agency)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris