Presiden Rusia Didesak Warganya Bantu Houthi Yaman

Moskow, MINA – didesak warganya untuk mempersenjatai yang tengah bersitegang dengan Inggris dan Amerika di kawasan Laut Merah.

Desakan pada Vladimir Putin ini diungkap oleh sebuah majalah lokal Rusia Pravda.ru.

Dalam laporannya disebutkan bahwa sejumlah pihak kini tengah berupaya membujuk Putin untuk mengirimkan persenjataan seperti MiG-31 atau pesawat Tu-22M2/TU-22M2M guna membantu Houthi menghadapi eskalasi perang di kawasan perdagangan Laut Merah.

Bukan tanpa alasan, desakan tersebut dilontarkan warga Rusia sebagai bentuk balas dendam atas tindakan Inggris yang beberapa waktu membantu Ukraina memasok rudal jelajah untuk melancarkan serangan ke kapal perang Rusia Ropucha Novocherkassk pada 26 Desember lalu.

Baca Juga:  Menlu Iran-Mesir Bertemu di Gambia Bahas Gaza

Akibat insiden ini lusinan anggota militer Rusia dinyatakan hilang sementara kondisi kapal hangus terbakar dan sebagian bodi kapal terendam ke dalam air laut. Alasan itu yang mendorong warga Rusia untuk melakukan serangan balasan ke Inggris.

Putin sendiri hingga kini belum memberikan tanggapan atas kersediaannya memasok senjata ke pasukan Houthi, namun banyak pihak termasuk Amerika menilai bahwa Putin diam-diam mulai bersekutu dengan mitra itu untuk menghancurkan Inggris.

Dugaan tersebut diperkuat setelah beberapa waktu lalu Houthi Yaman memberikan perlakuan istimewa kepada kapal dagang Rusia, yang dibebaskan untuk melintas di Laut Merah tanpa ada serangan satu pun.

Bahkan baru-baru ini Putin memberikan isyarat bahwa pihaknya tidak mengesampingkan kemungkinan Rusia memberikan uang dan senjata kepada kelompok militan Hamas.

Baca Juga:  Menlu Iran-Mesir Bertemu di Gambia Bahas Gaza

“Rusia menuduh Inggris memasok rudal Storm Shadow ke Ukraina, yang digunakan Ukraina untuk menyerang kapal di Krimea. Tetapi Rusia tidak dapat menyerang pasukan Inggris di Eropa karena perjanjian NATO,” ujar Pensiunan Kolonel Korps Marinir AS Mark Cancian, dikutip dari NewsWeek.

“Sebagai gantinya Rusia dapat meminta Houthi menggantikan peran untuk menyerang pasukan Inggris di Laut Merah,” imbuh Cancian. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.