Presiden Turki Setujui Kompensasi Israel

Ankara, 29 Dzulqa’dah 1437/1 September 2016 (MINA)  –  Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (31/8) menyetujui kesepakatan dengan Israel yang akan membayar kompensasi senilai 20 juta dolar AS (setara Rp265 milyar) kepada keluarga korban serangan di kapal kemanusiaan tahun 2010.

MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber Anadolu Agency menyebutkan, kesepakatan kompensasi ditandatangani dalam upaya untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Pers Kepresidenan Turki, Erdogan menyetujui “perjanjian prosedural tentang kompensasi antara Republik Turki dan Negara Israel”.

Jumlah tersebut akan ditransfer dalam satu deposito ke rekening bank yang dibuka oleh pemerintah Turki dan dibagikan melalui saluran diplomatik, dan transaksi akan diselesaikan dalam waktu 25 hari kerja setelah perjanjian bilateral mulai berlaku.

Hubungan diplomatik antara Turki dan Israel terganggu dengan insiden Mei 2010, ketika pasukan Israel menewaskan 10 aktivis Turki di kapal Mavi Marmara, yang tengah berlayar menuju Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Setelah uang kompensasi ditransfer, distribusi dan pengiriman jumlah tersebut akan ditangani oleh Turki, dengan Israel memainkan peran pemantau.

Perjanjian ini akan mulai berlaku pada saat kedua belah pihak saling memberitahukan melalui saluran diplomatik bahwa prosedur hukum internal telah terpenuhi.

Times of Israel melaporkan, kesepakatan ditandatangi seteleh sehari sebelumnya Erdogan menerima kunjungan atase diplomatik misi Israel di Ankara, Shani Cooper.

Ini merupakan kunjungan pejabat diplomatik Israel untuk pertama kalinya sejak Israel dan Turki menyetujui kesepakatan rekonsiliasi pada bulan Juni lalu. Pertemuan itu juga merupakan yang pertama sejak dua tahun terakhir.

Turki dan Israel sekarang akan memulai proses pertukaran duta besar untuk memulihkan hubungan diplomatik sepenuhnya mereka.

Sebagai buntut dari serangan Mavi Marmara, Turki menuntut permintaan maaf resmi dari Israel, kompensasi untuk keluarga korban yang tewas, dan pencabutan blokade Israel di Gaza.

Pada tahun 2013, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyuarakan penyesalan atas insiden dan meminta maaf kepada Perdana Menteri Turki, saat itu Recep Tayyip Erdogan.

Selain kompensasi, dan permintaan maaf, Israel juga telah setuju untuk membuka kehadiran bantuan kemanusiaan Turki ke Jalur Gaza. (T/P4/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.