Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Relawan UAR Jateng Bantu Evakuasi Korban Banjir Semarang

Zaenal Muttaqin - Kamis, 14 Maret 2024 - 19:21 WIB

Kamis, 14 Maret 2024 - 19:21 WIB

23 Views

Semarang, MINA – Tim relawan Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR) Korwil Jawa Tengah (Jateng) bekerja sama dengan Takmir Masjid Al Hikmah Kota Semarang, terjun membantu evakuasi warga korban terdampak banjir di Kota Semarang pada Kamis (14/3).

Relawan UAR dengan menggunakan perahu karet, menyasar daerah Sawah Besar yang merupakan salah satu daerah terdampak banjir yang cukup parah dan warga membutuhkan bantuan evakuasi.

Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang selama tiga hari mengakibatkan banjir yang melanda di sebagian besar wilayah ibukota provinsi Jawa Tengah tersebut.

Pantauan MINA, banjir ini melumpuhkan beberapa sektor penting di Kota Semarang seperti Stasiun Semarang Tawang, perkantoran Bank Jateng yang terendam setinggi 30-60 sentimeter.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Bahkan Stasiun Tawang terpaksa berhenti beroperasi dan PT KAI selaku operator mengalihkan perjalanan kereta api melalui jalur selatan.

Banjir kali ini cukup parah terlebih dengan luber air sungai Banjirkanal Timur, yang seharusnya menjadi solusi banjir di Kota Semarang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, banjir yang terjadi di Semarang, akibat kondisi permukaan wilayah yang menurun.

Dwikorita menyebut beberapa titik yang terdampak diperparah oleh adanya banjir rob.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

“Karena seperti yang sudah diketahui, wilayah Semarang itu kan memang mengalami penurunan. Kalau wilayah lain belum banjir di situ banjir dulu. Apalagi ada banjir rob, jadi banjirnya tidak hanya dari hujan. Tapi diperparah banjir rob dari laut,” kata Dwikorita kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3).

Menurutnya, BMKG sudah memberikan peringatan dini secara berjenjang di wilayah tersebut. Ia mengatakan potensi cuaca ekstrem di Semarang akan berlangsung hingga pekan depan.

“Peringatan dini diberikan, kami memberi peringatan dini dari sepekan sebelum kejadian diulang sampai 3 hari sebelum kejadian, diulang sampai 3 jam sebelum kejadian. Maksudnya agar diingetin terus awas lho, awas lho, awas lho, begitu,” katanya. (L/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia