Relawan UAR Jateng Bantu Evakuasi Korban Banjir Semarang

Menggunakan perahu karet, tim relawan UAR melakukan evakuasi korban banjir Semarang, Kamis (14/3) (Foto: Humas UAR Korwil Jateng)

, MINA – Tim Ukhuwah Al Fatah Rescue () Korwil Jawa Tengah (Jateng) bekerja sama dengan Takmir Masjid Al Hikmah Kota Semarang, terjun membantu evakuasi warga korban terdampak di Kota Semarang pada Kamis (14/3).

Relawan UAR dengan menggunakan perahu karet, menyasar daerah Sawah Besar yang merupakan salah satu daerah terdampak banjir yang cukup parah dan warga membutuhkan bantuan evakuasi.

Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang selama tiga hari mengakibatkan banjir yang melanda di sebagian besar wilayah ibukota provinsi Jawa Tengah tersebut.

Pantauan MINA, banjir ini melumpuhkan beberapa sektor penting di Kota Semarang seperti Stasiun Semarang Tawang, perkantoran Bank Jateng yang terendam setinggi 30-60 sentimeter.

Bahkan Stasiun Tawang terpaksa berhenti beroperasi dan PT KAI selaku operator mengalihkan perjalanan kereta api melalui jalur selatan.

Banjir kali ini cukup parah terlebih dengan luber air sungai Banjirkanal Timur, yang seharusnya menjadi solusi banjir di Kota Semarang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, banjir yang terjadi di Semarang, akibat kondisi permukaan wilayah yang menurun.

Dwikorita menyebut beberapa titik yang terdampak diperparah oleh adanya banjir rob.

“Karena seperti yang sudah diketahui, wilayah Semarang itu kan memang mengalami penurunan. Kalau wilayah lain belum banjir di situ banjir dulu. Apalagi ada banjir rob, jadi banjirnya tidak hanya dari hujan. Tapi diperparah banjir rob dari laut,” kata Dwikorita kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3).

Menurutnya, BMKG sudah memberikan peringatan dini secara berjenjang di wilayah tersebut. Ia mengatakan potensi cuaca ekstrem di Semarang akan berlangsung hingga pekan depan.

“Peringatan dini diberikan, kami memberi peringatan dini dari sepekan sebelum kejadian diulang sampai 3 hari sebelum kejadian, diulang sampai 3 jam sebelum kejadian. Maksudnya agar diingetin terus awas lho, awas lho, awas lho, begitu,” katanya. (L/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.