RELI DI PARIS DESAK PEMERINTAH PERANCIS AKUI NEGARA PALESTINA

Aksi solidaritas warga di Paris menuntut Pemerintah Perancis mengakui Palestina sebagai negara. Sabtu, 10 Oktober 2015. (Foto: AA)
Aksi solidaritas warga di menuntut Pemerintah mengakui sebagai negara. Sabtu, 10 Oktober 2015. (Foto: AA)

Paris, 27 Dzulhijjah 1436/11 Oktober 2015 (MINA) – Ratusan orang berunjuk rasa pada Sabtu (10/10) di Paris, meminta pemerintah mereka mengakui kenegaraan Palestina.

Demonstran berbaris dari Chatelet menuju lapangan Place de la Republique di Paris, mengibarkan bendera Palestina dan menyanyikan slogan “Free, Free Palestine“, “Boikot ” dan “Kita semua warga Palestina”, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Aksi itu diselanggarakan oleh sekelompok LSM dan asosiasi pro-Palestina, salah satunya Perancis Solidaritas Palestina.

“Tiada hari berlalu tanpa pemuda Palestina kehilangan nyawanya. Kita tidak bisa membiarkan agresi (Israel) ini terus melawan hak warga Palestina untuk hidup di tanah mereka sendiri,” kata asosiasi dalam sebuah pernyataan

Baca Juga:  Indonesia: Pemindahan Paksa Warga Palestina, Puncak Kejahatan Kemanusiaan

“Perancis harus tegas mengutuk Israel yang memerlukan sanksi langsung terhadap hal itu. Perancis memikul tanggung jawab dan mengakui ,” tambah asosiasi.

Aksi itu juga diikuti oleh aktivis Yahudi.

“Saya di sini untuk menyerukan perdamaian. Saya seorang Yahudi dan saya ingin negara saya Perancis memaksa Israel mengakui Negara Palestina,” kata Yohan (43) kepada Anadolu Agency, sambil memegang sebuah plakat bertuliskan “Yes Untuk Palestina , Yes untuk Perdamaian”.

“Saya datang untuk menunjukkan solidaritas saya kepada orang-orang Palestina atas Israel dan menyeru negara saya untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara,” kata Madjid Measaoudene, Anggota Dewan Kota Seine-Saint-Denis.

Pada Desember 2014, Majelis dan Senat Perancis mendukung resolusi yang menyeru pemerintah Perancis untuk mengakui negara Palestina.

Baca Juga:  Puan: MIKTA Desak Israel Lakukan Gencatan Senjata Permanen

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan, Perancis akan melakukannya dalam “waktu yang tepat”.

Menurut Departemen Kesehatan Palestina, dalam 24 jam terakhir saja, sembilan warga Palestina tewas dan sekitar 200 orang terluka oleh amunisi tajam dan peluru karet di Al-Quds (Yerusalem), Tepi Barat dan Jalur . (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0