RS Indonesia Dijadikan Markas Tentara Israel, MER-C Minta Dunia Internasional Bertindak

Jakarta, MINA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MERC) dr. Sarbini Abdul Murad menyampaikan, kondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza masih dijadikan markas tentara pendudukan Israel (IDF).

Ia menyerukan kepada dunia Internasional bersikap tegas agar mengusir IDF sehingga rumah sakit dapat difungsikan lagi.

“Kami sudah menyerukan kepada WHO agar bersikap tegas mengusir tentara Israel dari rumah sakit Indonesia,” ujar Sarbini dalam orasinya di Aksi Global Bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (13/1).

Kondisi fisik rumah sakit kebanggaan rakyat Indonesia tersebut saat ini, kata Sarbini, setengah hancur karena dihantam oleh mortir dan meriam militer Israel.

Sarbini mengecam Israel karena sengaja melumpuhkan RS Indonesia dengan dalih ada markas Hamas di dalamnya. Namun, sekarang malahan dijadikan markas tentara Israel.

“Markas tempat di mana mereka mengintai dan menembaki saudara-saudara kita yang ada di Gaza. Ini namanya munafik,” katanya.

Oleh karena itu, Sarbini meminta bantuan dan dukungan dari rakyat Indonesia agar RS Indonesia bisa difungsikan kembali.

Menurutnya, RS Indonesia merupakan rumah sakit terlengkap di Gaza dan saat ini dalam kondisi setengah hancur sehingga membutuhkan dana yang besar untuk merenovasinya.

Global Day of Action atau Aksi Global Bela Palestina yang diselenggarakan secara serentak di 60 negara pada 13 Januari 2023, menyerukan gencatan senjata permanen dan diakhirnya genosida Israel di Gaza yang sudah memasuki hari ke-100.

Indonesia menjadi negara pertama yang menyelenggarakan Aksi Global Bela Palestina karena letak geografisnya dan lebih dari 20 kota di Indonesia melakukan hal yang sama. (L/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.