Jakarta, MINA – Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Dr. Syafii Antonio menilai, Zikir Nasional Republika di akhir tahun akan menjadi identitas dan kesadaran spiritual, serta diharapkan bisa mendekatkan diri kepada Allah.
“Setiap bangsa setiap budaya punya identitas. Seperti misalnya Majusi punya indentitasnya api. Kristiani punya identitas lonceng. Zionis punya identitas terompet. Nah bagaimana kita menghindari dari lonceng, dari api, dan dari terompet ini? Yang paling bagus ya berzikir,” ujar Dr. Syafii Antonio, Rabu (20/12).
Ia mengatakan, kalau ingin melihat umat Islam, maka lihatlah bagaimana mereka merayakan harinya, bagaimana merayakan minggunya, dan bagaimana mereka merayakan tahunnya.
“Zikir adalah ciri khas yang membedakan antara umat Islam dengan umat yang lainnya. Inilah identitas kita umat Islam,” kata pimpinan Tazkia Group yang kini sedang menunaikan ibadah umrah itu.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Ia mengingatkan untuk tidak melihat acara zikir nasional ini sebagai sesuatu yang bidah (amalan baru dalam agama). Tetapi harus dilihat sebagai sebuah kesadaran spiritual. Di akhir zaman ini, umat Islam dikelilingi budaya hedonis dan kapitalis, seperti budaya valentine dan natal.
“Kedua budaya ini bisa menjauhkan umat Islam dari Allah. Gelora zikir nasional ini juga perlu dimaknai sebagai sarana membangun kesadaran spiritual dan identitas umat,” katanya.
Bahkan, ia meyakini, Zikir Nasional Republika yang rencananya akan digelar pada malam pergantian tahun baru 2018 bisa mengurangi budaya hedonis, bisa mengurangi tindakan kriminal.
Sebab, dalam Zikir Nasional Republika itu nantinya umat Islam tidak akan terjatuh pada tindakan hura-hura. Tindakan hura-hura itu justru bisa merugikan dirinya sendiri atau bahkan orang lain.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Nanti kan umat Islam akan berkumpul dalam sebuah majelis kemudian meninggikan kalimat-kalimat Allah. Ini saya kira bisa mengurangi tindakan kriminal,” ujarnya. (L/R06/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?