Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teladani Rasulullah, Pemimpin Harus Cinta Orang Miskin

Rana Setiawan - Senin, 1 Februari 2016 - 22:44 WIB

Senin, 1 Februari 2016 - 22:44 WIB

505 Views

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali.(Foto: KWPSI)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) <a href=

Aceh, Tgk. H. Faisal Ali.(Foto: KWPSI)" width="352" height="489" /> Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali.(Foto: KWPSI)

Banda Aceh, 21 Rabi’ul Akhir 1437/1 Februari 2016 (MINA) – Sebagai orang Islam yang mengaku umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, meneladani Rasulullah merupakan suatu keharusan yang harus diikuti oleh muslim dalam kehidupan sehari-hari.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh, Tgk. H. Faisal Ali, mengungkapkan, salah satunya adalah cinta kepada orang miskin, kaum dhuafa dan anak-anak yatim.

“Begitu juga dengan pemimpin, dalam menjalankan berbagai program pembangunan di bawah kepemimpinannya juga harus lebih berpihak dan pro kepada masyarakat lemah yang tidak berdaya tersebut,”  kata Faisal Ali dalam tausiahnya pada peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H yang dilaksanakan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di halaman Kantor LKBN Antara Biro Aceh, Banda Aceh, Senin (1/2).

Ulama yang akrab disapa Abu Sibreh ini menyebutkan, di Aceh saat ini sedang sibuk-sibuknya mengupas persoalan-persoalan anggaran tahun 2016. Sementara di sisi lain, masyarakat miskin di Aceh masih cukup banyak dan rumah-rumah penduduk yang belum layak dan mirip gubuk juga masih banyak.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

“Tapi kalau dikaitkan dengan teladan Rasulullah, itu jauh dari keteladanan,” ujarnya.

Faisal mengatakan, apabila di suatu daerah masih banyak orang miskin yang rumahnya belum layak, sementara pemerintah sibuk membahas anggaran yang memperioritaskan hal lain selain kebutuhan masyarakat miskin tersebut, maka itu bukan meneladani Rasulullah.

“Apabila ada perioritas untuk orang miskin yang belum layak rumahnya, tapi misalnya diperioritaskan untuk lapangan golf, itu pengkhianatan,” kata Faisal Ali di hadapan para para wartawan yang tergabung dalam KWPSI dan seratusan undangan dari berbagai instansi.

Pimpinan Dayah Mahyal ‘Ulum Al Aziziyah Sibreh, Aceh Besar ini lebih lanjut menambahkan, apa yang dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, bukan untuk pribadinya, tapi untuk kepentingan umatnya.

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Rasulullah uang pribadinya saja diberikan untuk kesejahteraan masyarakat, kesejahteraan agama Allah. Apa yang dilakukan dalam kehidupan beliau, bukan untuk pribadinya,” kata Tgk. Faisal Ali yang juga Ketua PWNU Aceh ini.

Disebutkannya, berbagai persoalan yang menimpa bangsa dan daerah ini, seperti maraknya penyalahgunaan narkoba, krisis pembangunan, kurangnya perhatian terhadap masyarakat kecil dan lainnya, patut menjadi renungan semua pihak. Untuk mengatasinya, perlu meneladani Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dalam menyikapi persoalan.

Rasulullah dalam kiprahnya menyampaikan pesan-pesan umat, bukan hanya pada satu sisi, tapi dilakukan pada semua aspek. “Beliau menjadi teladan dalam memperhatikan fakir miskin, mendidik anak, teladan dalam hal mendidik anak yatim, teladan dalam pembangunan, tata negara, dan lainnya,” kata Faisal Ali.

Ia juga mengaku prihatin, dengan persoalan penyalahgunaan narkoba yang belum dapat diatasi zaman sekarang. Setelah puluhan tahun Indonesia merdeka, penyalahgunaan narkoba bukannya menurun, tetapi malah meningkat. “Statistiknya (Pemakai Narkoba) meningkat terus, berarti kita belum meneladani Rasulullah,” ujarnya.‎

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

“Saya sudah bermukim di tiga tempat, dan  tidak ada yang bebas dari pengaruh narkoba. Narkoba telah merambah ke anak-anak, telah merusak generasi bangsa,” ungkapnya.

Ulama muda ini mengatakan, fakta semakin luasnya peredaran narkoba, menunjukkan masyarakat Aceh belum bisa meneladani akhlak Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.

Rasulullah berhasil membasmi budaya mabuk di kalangan suku Quraish. Hanya dalam jangka 23 tahun, Rasulullah bukan hanya mampu mengubah Bangsa Arab, tapi dunia,” ujarnya.

“Sedangkan kita, sudah tiga kali 23 tahun usia bangsa ini, budaya mabuk bukannya hilang, malah semakin merajalela. Ini menunjukkan kita, terutama para pemimpin, gagal meneladani sikap Rasulullah. Padahal setiap tahun kita peringati maulid,” ungkap Abu Sibreh.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

Tgk Faisal kemudian menunjuk ke arah tema Maulid yang tertulis di backdrop, “Meneladani Akhlak Rasulullah Saw, Mengawal Aceh dalam Bingkai Syariat.”

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang digelar KWPSI ini dirangkai dengan penyerahan santuan dan bantuan kepada 10 anak yatim di kalangan wartawan, dan 25 yatim dari Dayah Mini Darussalam, Gampong Rukoh,  Banda Aceh.

Turut Hadir Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman, Wakil Wali Kota Banda Aceh HK Zainal Arifin, Kepala Biro Humas Setda Aceh, Frans Dellian, Direktur Syariah dan SDM Bank Aceh Haizir Sulaiman, Dirut BPR Mustaqim Sukamakmur, T. Hanansyah, perwakilan Polda Aceh, Anggota DPRA, Abdurrahman Ahmad, Anggota DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar dan puluhan wartawan anggota KWPSI.(L/P010/R05)

 

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
MINA Preneur
Kolom
Indonesia