Turki-Afghanistan Bentuk Komisi Ekonomi Bersama

Presiden Ashraf Ghani Ahmadzai bersama Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah pertemuan 2014. (AP Photo/Ahmad Massoud, Pool)

Kabul, MINA  – Turki dan Afghanistan pada hari Sabtu (10/3/2018) sepakat untuk membentuk sebuah komisi ekonomi bersama, beberapa hari setelah sebuah perusahaan Turki berjanji untuk menginvestasikan 114 juta dolar AS (sekitar Rp1,5 triliun) dalam sebuah proyek pembangunan di Afghanistan.

Duta Besar Turki untuk Afghanistan Oguzhan Ertugrul memberikan keterangan pers bersama Menteri Keuangan Afghanistan Eklil Hakimi.

Pada pertemuan tersebut, para pihak membahas peningkatan hubungan bilateral, komisi gabungan ekonomi dan perdagangan antara Afghanistan dan Turki, proyek-proyek yang didanai oleh Turki, dan peluang investasi untuk perusahaan Turki di Afghanistan, kata sebuah pernyataan Kementerian Keuangan Afghanistan.

Komisi gabungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara akan dibentuk menyusul kesepakatan para pihak dalam waktu dekat, pernyataan tersebut menambahkan, seperti disebutkan media Yeni Safak.

Juru bicara Kementerian Ajmal Abdul Hamidzay mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pertemuan tersebut juga menangani penyediaan fasilitas yang memadai bagi pedagang dan investor Turki di Afghanistan serta masalah perpajakan dan isu terkait lainnya.

Pekan ini kementerian tersebut menandatangani kesepakatan dengan 77 Perusahaan Kontraktor yang berbasis di Istanbul untuk perpanjangan fase kedua Bendungan Kajaki di provinsi Helmand, yang akan selesai dalam dua setengah tahun ke depan.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, utilitas listrik milik negara Afghanistan Da Afghanistan Breshna Sherkat (DABS) akan membeli setiap kilowatt listrik selama 7,5 sen dari 77 Konstruksi selama 20 tahun setelah penyelesaian proyek tersebut, kata Wahidullah Tawhidi, juru bicara DABS.

“Perusahaan Turki akan menghasilkan listrik selama 20 tahun dan kemudian akan menyerahkan bendungan ke Breshna (DABS) dan pemerintah Afghanistan,” katanya usai upacara penandatanganan pekan lalu.

Dengan Afghanistan yang mengakhiri ketergantungannya pada Pakistan dan melakukan diversifikasi rute perdagangan internasionalnya, Turki muncul sebagai pemain utama di sejumlah sektor, terutama konstruksi, obat-obatan, tekstil, dan peralatan rumah tangga.(T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.