Ustaz Amin Nuroni: Empat Sikap Menerima Perintah Allah

Lampung Selatan, MINA – Ulama sekaligus da’i Lampung, Ustadz M. Amin Nuroni, mengatakan ada empat sikap dalam menerima perintah Allah dalam Al-Qur’an, yaitu tidak keberatan, tidak membantah, taat, dan mendakwahkan.

Hal itu ia sampaikan saat mengisi tabligh akbar di Masjid Hasanah Husin, desa Negara Ratu, Natar, Lampung Selatan pada, Ahad (13/8).

“Setidak ada empat cara yang harus kita lakukan dalam menyikapi perintah Allah, yang pertama tidak keberatan, berarti kita harus ikhlas dalam menjalankan setiap perintah-Nya, kedua tidak membantah, ketiga taat, lalu yang keempat mendakwahkan,” lanjutnya.

Dengan empat cara tersebut, umat Islam akan dapat menjadi pagar pengaman umat dari kehancuran yang di dalam QS. HUD: 116 disebut sebagai Ulu Baqiyah.

Ulu Baqiyah adalah kelompok yang akan hadir dan akan selalu ada pada setiap waktu dan generasi yang memerankan tugas untuk berdakwah,” ujarnya.

Baca Juga:  Prof Saiful Akmal Pakai “Kafiyeh” Palestina Saat Orasi Ilmiah di Ar-Raniry

Ulu Baqiyah menurut Ustaz Amin, mempunyai peran yang sangat istimewa dan mulia yaitu berdakwah untuk mengajak kepada Islam, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari kemungkaran, karena dengan tugasnya Allah selamatkan mereka dari azab dunia.

“Setiap kita punya peran dalam menjaga umat dari kehancuran dengan cara melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya,” katanya.

Di akhir tausiyahnya, da’i muda itu juga mengingatkan tentang tiga sebab kehancuran umat yang harus dihindari, yaitu kerusakan bumi yang merajalela akibat perbuatan manusia, tenggelam dalam cinta dunia, dan senang dalam perbuatan dosa.

Tabligh akbar bertema “Dengan Spirit Hijrah, Kita Bangun Semangat dan Persatuan Umat” tersebut, dihadiri lebih dari 400 jamaah asal Bandar Lampung, Jati Agung, dan Natar juga ikut diramaikan dengan Bazar buku dari Kantor Berita Islam MINA Biro Sumatera. (L/Iwn/P2)

Baca Juga:  Mendag Zulkifli Hasan di APEC: Ekosistem Saling Menguntungkan

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi