WNI Bebas, Presiden Berterima Kasih Kepada Anak Bangsa dan Filipina

Bogor, 23 Rajab 1437/1 Mei 2016 (MINA) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan terima kasih dan penghargaannya terhadap semua dan pemerintah yang terlibat dalam upaya pembebasan kesepuluh warga negara Indonesia (WNI) dari tahanan militan .

“Kami ingin sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak, seluruh anak bangsa yang telah membantu proses upaya pembebasan ini, baik yang formal maupun yang informal,” kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor pada Ahad (1/5) saat mengumumkan pembebasan kesepuluh WNI.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa tanpa kerja sama yang baik dengan pihak pemerintah Filipina, hasil tersebut tidak mungkin bisa dicapai.

Kesepuluh WNI tersebut ditahan oleh kelompok militan Filipina Selatan, Abu Sayyaf, sejak 26 Maret 2016, setelah kapal mereka dibajak di perairan Filipina.

“Dan saat ini, kita masih terus bekerja keras untuk pembebasan empat ABK lainnya,” tambah Jokowi.

Namun, belum diketahui nasib empat WNI lainnya yang juga disandera oleh kelompok Abu Sayyaf dari faksi yang berbeda dengan penahan kesepuluh WNI yang dibebaskan.

Dengan dibebaskannya sepuluh WNI tersebut, kelompok Abu Sayyaf masih menahan 13 orang sandera lainnya, diantaranya empat warga Malaysia, Jepang, Belanda, Kanada, Norwegia dan Filipina.

Senin (25/4) lalu, John Ridsdel, 68 tahun, seorang warga Kanada yang merupakan pejabat perusahaan tambang, dipenggal oleh kelompok Abu Sayyaf.

Ridsdel beserta tiga orang lainnya, disandera sejak tiga bulan lalu di sebuah kawasan resor di Filipina selatan.

Potongan kepala Ridsdel ditemukan di dalam sebuah kantong plastik hanya beberapa jam setelah tenggat waktu yang ditentukan telah terlewati. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.