Konferensi Internasional tentang Halal, Negara dan Masyarakat Asia Pasifik Pertama Digelar di Jakarta

Pembukaan The 1st International Conference & Expo on , State, and Society in Asia Pasifik/ di Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (21/10/2017). (Foto: Rahmie/MINA)

 

Jakarta, MINA – Konferensi Internasional tentang Halal, Negara dan Masyarakat di Asia Pasific (The 1st International Conference & Expo on Halal, State, and Society in Asia Pasifik/ICE-HASSAP 2017) pertama kali diadakan di Jakarta, Sabtu-Ahad (21-22/10).

Ketua Panitia ICE-HASSAP 2017 Dr. Muhammad Yanis Musdja, MSc. dalam pidato sambutannya, menjelaskan, pemaparan dalam konferensi ini dibagi dalam dua sesi pembahasan yakni mengenai Produk dan Analisis serta Hukum dan Regulasi.

Ia mengatakan, konferensi internasional tersebut dilatarbelakangi adanya fenomena Halal yang kini menjadi fenomena global yang tidak hanya terkait dengan nilai agama melainkan menjadi gaya hidup masyarakat dunia.

“Label halal telah menjadi simbol bagi kualitas dan kegunaan yang terbaik. Ini adalah kekuatan pasar yang besar, yang menarik tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga menjadi pilihan gaya hidup bagi non-Muslim,” kata Yanis dalam pembukaan ICE-HASSAP 2017, Sabtu (21/10).

Konferensi yang dibuka Kepala Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelengara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Siti Aminah ini juga bertujuan untuk mewujudkan konsep produk dan layanan Halal yang memiliki standar internasional.

Konferensi internasional yang digagas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menghadirkan 57 pemateri dari dalam dan luar negeri.

Pemateri yang hadir diantaranya Shafril A. Lubis (Pemimpin Umum Kantor Berita MINA), Dr. Muhammad Yanis Musdja (Ketua Umum Yayasan Produk Halal Indonesia), Dr. Sitta Izza Rosdaniah (Direktur Keuangan PT JIEP), Mian Nadeem Riaz, Ph.D (Direktur Process Engineering R & D Center, Texas A & M University, Amerika Serikat), Dr. Shida (Pimpinan Penelitian dan Pengembangan KURABO Industries Jepang), dan Prof. Faridah Hj Hasan (Kepala Lembaga Manajemen dan Sains Halal Universitas Teknologi Mara Malaysia).

Panitia IC-HASSAP akan meneruskan makalah-makalah yang disampaikan pada konferensi ini untuk dijadikan jurnal ilmiah yang terindeks Scopus atau Thomson Reuters.

Ketua LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Arskal Salim, mengharapkan konferensi ini dapat memberikan kontribusi sangat besar bagi pengembangan produk halal dunia, khususya di Indonesia.

Dia menyatakan, sebagai penggagas konferensi ICE-HASSAP 2017, UIN Jakarta melalui LP2M tengah menggencarkan kajian dan pengembangan produk halal.

“Kami siap untuk menjadi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dalam mendukung pelaksanaan Jaminan Produk Halal yang diemban BPJPH. kami sudah mendirikan Pusat Halal dengan penyediaan SDM dan laboratorium halal,” kata Arskal dalam sambutannya.

Produk halal telah memasuki berbagai bidang kehidupan manusia, seperti makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, barang gunaan, fashion, industri inovasi, bisnis, pariwisata, hotel dan restoran, dan lain-lain.

Jumlah masyarakat Muslim global saat ini diperkirakan, sekitar 1,9 miliar jiwa atau sekitar 24% dari populasi dunia. Sementara pemasaran produk halal paling cepat perkembangannya di dunia saat ini telah mencapai sekitar 2,5 triliun dollar AS per tahun.(L/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.