Terluka di Kepala oleh Pasukan Israel, Remaja Palestina 14 Tahun Wafat di Rumah Sakit

Fares Sharhabeel Abu Samra, 14 tahun. (dok. Press TV)

Ramallah, MINA – Seorang remaja Palestina berusia 14 tahun telah meninggal karena luka di kepalanya oleh pasukan Israel dalam serangan terhadap bagian barat laut Tepi Barat yang diduduki.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis pagi (27/7), Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi korban bernama Fares Sharhabeel Abu Samra.

Anak  itu, tambah pernyataan itu, terluka lebih awal setelah pasukan menyerang lingkungan al-Naqqar di bagian barat kota Qalqilia, yang memicu protes di kalangan pemuda Palestina setempat. Press TV melaporkan.

Pasukan menanggapi protes dengan peluru tajam, peluru baja berlapis karet, dan tabung gas air mata serta “granat gegar otak”.

Remaja itu dilarikan ke Rumah Sakit Pemerintah Qalqilia, di mana dia dinyatakan meninggal saat tiba.

Baca Juga:  Prof Saiful Akmal Pakai “Kafiyeh” Palestina Saat Orasi Ilmiah di Ar-Raniry

Abu Samra adalah orang Palestina kelima yang dibunuh oleh militer Israel dalam waktu tidak lebih dari dua hari di Tepi Barat.

Sebelumnya pasukan Israel telah membunuh seorang pemuda Palestina di kota Nablus, Tepi Barat utara pada hari Rabu (26/7).

Kantor berita resmi Wafa Palestina melaporkan, penembakan yang menyebabkan kematian pria itu, terjadi dalam konfrontasi antara warga lokal Palestina dan pasukan Israel, setelah yang terakhir masuk ke kamp pengungsi al-Ain, sebelah barat Nablus, dan mengepung sebuah rumah di sana.

Sehari sebelumnya, pasukan Israel menembak mati tiga warga Palestina di kota yang sama.

Pasukan Israel secara teratur melancarkan serangan mematikan di wilayah pendudukan tahun 1967 hingga sekarang, terutama terhadap Nablus dan kota terdekat Jenin.

Baca Juga:  Knesset Israel: Tak Satu pun Brigade Hamas Dihancurkan di Gaza

Rezim telah membunuh lebih dari 200 warga Palestina sepanjang tahun ini, termasuk 37 anak-anak dan 11 wanita. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf