Mohamad Deif, Pejuang Visioner Palestina yang Bikin Israel Merinding

Mohamad Deif, komandan militer tertinggi Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas. (Foto: Global Research)

Gaza, MINA – Mohamad Deif, seorang komandan gerakan perlawanan Hamas di Palestina menjadi buah bibir media-media Israel.

Hal ini dikarenakan Deif dianggap sebagai sosok paling bertanggung jawab atas serangan terbaru kelompok Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10) pagi buta.

Bukan karena serangan 5.000 roket yang terus ditembakkan ke wilayah pendudukan Israel. Ini hal yang “umum” sebagai balasan atas tindakan tentara-tentara Israel.

Mohamad Deif, dengan cara berpikir visioner, memanfaatkan “alat seadanya” menjadi hal yang sangat berbahaya bagi Israel.

Deif mengirimkan pasukan “parasut glidder” ke wilayah-wilayah Israel tanpa terdeteksi oleh agen intel Israel.

Pasukan parasut glidder yang seakan dianggap remeh, namun mampu merobek garis pertahanan Israel. Videonya viral di media sosial.

Baca Juga:  PBB: 630.000 Warga Palestina Mengungsi dari Rafah Sejak 6 Mei

Lalu, siapakah Mohamad Deif?

Mohamad Deif merupakan seorang pejuang Palestina dan komandan militer tertinggi Brigade Izzuddiin Al-Qassam, sayap militer Hamas .

Deif lahir pada tahun 1965 di Kamp Pengungsi Khan Yunis di Jalur Gaza yang didirikan setelah Perang Arab-Israel tahun 1948.

Mohamad Deif terlahir dengan nama Mohamad Diab Ibrahim Al-Masri. Setelah bergabung dengan Hamas pada 1990, ia kemudian dikenal sebagai Mohamad Deif (Deif berarti tamu dalam bahasa Arab).

Deif menjadi sosok paling dicari Israel selama puluhan tahun sejak 1995. Deif diburu karena keterlibatannya dalam serangkaian serangan cepat nan mematikan terhadap Israel.

Laporan yang ditulis Global Research menyebut Deif sebagai ‘personifikasi Palestina’. Saat remaja, dia bergabung dengan Ikhwanul Muslimin dan aktif dalam politik mahasiswa di Universitas Islam Gaza.

Baca Juga:  Ini 7 Alasan Israel Ingin Serang dan Kuasai Rafah

Deif sempat ditangkap saat meletusnya intifada pertama pada Mei 1989, dan dijatuhi hukuman 16 bulan penjara.

Bebas pada 1991, Deif bergabung dengan Brigade Al Qassam.

“Mohamad Deif kemudian pergi ke bawah tanah. Foto-fotonya sejak itu sangat langka dan tidak ada yang terlihat dalam dekade terakhir,” tulis Global Research.

Menurut Global Research, hanya dua tokoh penting Hamas yang tahu di mana Deif berada dan hanya satu orang yang bisa kontak langsung dengannnya, yaitu Ismail Haniyah.

Tak hanya sulit ditemukan, Deif juga ternyata sangat sulit dibunuh oleh tentara Israel. Sampai-sampai, Deif memiliki julukan yang sangat terkenal di media-media Israel, yaitu the cat with nine lives atau Kucing 9 Nyawa.

Baca Juga:  AWG, Mae-C Jabar Gelar Aksi Peringati 76 Tahun Nakba

Menurut Jerusalem Post, upaya Israel terbaru untuk membunuh Deif adalah selama Operasi Penjaga Tembok yang terjadi pada Mei 2021 lalu, namun lagi-lagi gagal. (A/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf