PRESIDEN KUNJUNGI SEKOLAH AMAN ASAP JAMBI

Kemendikbud
Kemendikbud

Jambi, 18 Muharram 1437/31 Oktober 2015 (MINA) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dan Mendikbud, menyambangi sekolah yang menggunakan Sistem Sekolah Aman Asap di Jambi.

Sekolah tersebut adalah SDN 181 Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Jambi. Kunjungan Presiden itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan Mendikbud tiga hari sebelumnya, laman resmi Kemendikbud yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Saat Mendikbud berkunjung ke SDN 181 pada 27 Oktober 2015, sekolah tersebut belum dipasangi perangkat sekolah aman asap. Para siswa masih belajar di ruangan menggunakan masker. Mendikbud lalu memutuskan menerapkan sistem sekolah aman asap di sekolah tersebut.

Dia memberi nama sekolah tersebut sebagai sekolah aman asap karena terbukti mampu menggunakan teknologi yang sangat sederhana dan bisa dikerjakan oleh siapa saja. Teknologi sederhana itu juga mampu mengurangi kepekatan asap dalam ruangan secara signifikan.

Caranya dengan memasang kasa dakron pada setiap lubang ventilasi ruangan, memasang kipas exhauster untuk mengeluarkan udara kotor, dan memasang sistem aerasi pada akuarium yang ditaruh di dalam ruangan.

Menurut penemunya, Profesor Zeily Nurachman dari Institut Teknologi Bandung (ITB), kain kasa dakron (kain kasa yang biasa digunakan untuk saringan aerasi akuarium) berguna untuk menangkap partikel-partikel asap yang terbang di udara sehingga udara yang melewati kain kasa tersebut sudah dalam keadaan bersih.

“Syaratnya, kasanya harus dibasahi. Gunanya basah, agar partikel-partikel yang melewati pori-pori kain kasa tertangkap air dan menempel pada kasa,” ujar profesor kimia dari ITB tersebut.

Sementara itu kipas exhauster (kipas yang biasa digunakan untuk exhaust kamar mandi) dapat mengusir udara dari dalam ruangan kelas ke luar kelas. Kemudian akuarium yang ada aerasinya berguna untuk menangkap partikel-partikel mineral yang masih masuk ke dalam ruangan kelas.

“Tapi jangan lupa, akuariumnya harus diisi oleh tumbuhan ganggang yang biasa kita dapatkan di kolam-kolam. Ganggang juga berguna untuk menyerap CO2 dan memproduksi oksigen dalam ruangan. Oleh karena itu akuarium perlu dipasang lampu ultraviolet agar fotosintesis terjadi,” kata Zeily.

Ia menambahkan, di samping akuarium juga sebaiknya diletakkan tanaman-tanaman berdaun lebar agar fotosintesis semakin banyak.

Saat berkunjung ke SDN 181, masuk ke ruangan kelas yang dipasangi perangkat sekolah aman. “Bagaimana udaranya?”, ujar Presiden. Siswa serentak menjawab, “Dingiiin!”.  Bahkan Presiden membandingkan langsung antara ruang kelas yang dipasangi perangkat sekolah aman asap dengan yang tidak. “Wah terasa beda ya, yang tadi lebih seger udaranya,” kata Presiden saat  pindah ke ruang kelas yang tidak dipasangi perangkat sekolah aman asap.

Menteri Anies kemudian menjelaskan bahwa pemasangan alat ini  sangat membantu proses pembelajaran sekolah-sekolah yang terdampak asap.

“Uji coba sebelumnya kami sudah lakukan di salah satu sekolah di Padang. Hasilnya dari yang semula udara di luar kelas ISPU sebesar 228, di ruang kelas turun menjadi 78 yang merupakan zona aman untuk anak-anak. Oleh karena itu sekarang kita terapkan di sini dan Pak Presiden sendiri langsung membuktikan,” katanya. (T/P006)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0