Afghanistan Belajar Upaya Damai dari Aceh

Afghanistan Belajar Upaya Damai dari Pengalaman . (Foto: Kemlu)

 

Jakarta, MINA – Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan perdamaian harus dibangun dan dijaga dengan rasa percaya dan memerlukan waktu yang tidak singkat untuk mencapainya.

“Merujuk pada pengalaman Aceh yang telah berhasil bangkit dari konflik berkepanjangan dan kini rakyatnya dapat menghirup udara perdamaian di Bumi Rencong, “Peace is beautiful,” kata Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat berdialog dengan delegasi High Peace Council (HPC) Afghanistan di Jakarta (22/11).

Dalam pertemuan antara delegasi HPC Afghanistan dan Wakil Gubernur (Wagub) Aceh yang diselenggarakan oleh kantor Sekretariat Wakil Presiden bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI tersebut, Wagub Nova Iriansyah memaparkan pengalaman panjang Aceh menuju perdamaian. Demikian siaran pers Kemlu yang dikutip MINA, Kamis (23/11).

CEO/Sekretariat Proses Perdamaian dan Wakil Khusus Presiden Afghanistan untuk urusan Politik, Mohammad Akram Khpalwak, menyampaikan apresiasi atas kesempatan berdialog dengan Wakil Gubernur Aceh dan keyakinannya bahwa dialog tersebut dan kunjungan HPC Afghanistan ke Indonesia akan dapat membantu mendorong proses perdamaian di Afghanistan.

Menanggapi pertanyaan salah seorang delegasi tentang peran perempuan di Aceh, Wagub menyampaikan bahwa banyak posisi tinggi pemerintahan di Aceh yang telah diduduki oleh perempuan, bahkan jabatan Walikota Banda Aceh pun pernah dijabat oleh seorang perempuan.

Mengenai peran ulama, Wagub menerangkan peran ulama untuk menyuarakan pentingnya perdamaian antara lain dengan menunjukkan referensi di Al Quran tentang perdamaian dan memberikan kuliah umum tentang perdamaian di perguruan-perguruan tinggi.

Selain membangun rasa saling percaya antara pihak-pihak yang bersengketa, power sharing juga merupakan hal yang penting. Aceh merupakan satu-satu provinsi di Indonesia dimana terdapat partai politik lokal yang bersaing dalam pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif.

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pun tidak harus berasal dari partai politik. Irwandi Yusuf yang merupakan calon independen memenangkan pemilihan Gubernur Aceh pada tahun 2006. Aceh pun diberi beberapa keistimewaan oleh pemerintah pusat, sesuai dengan No.18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Pertemuan Wakil Gubernur Aceh dengan delegasi HPC Afghanistan merupakan bagian dari rangkaian program kunjungan HPC Afghanistan ke Indonesia atas undangan Pemerintah RI.

Sebelumnya, delegasi yang dipimpin oleh Ketua HPC Afghanistan tersebut telah diterima Presiden RI di Istana Bogor (21/11), melakukan dialog dengan Wakil Presiden RI di Istana Wakil Presiden (22/11), dan bertemu serta bertukar pikiran dengan para tokoh agama Islam Indonesia dari Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah (21/11). (R/R07/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Septia Eka Putri

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.