Al-Quds Cultural Center Gelar Konferensi Studi Diploma Yerusalem

Konferensi pertama untuk Studi Diploma Yerusalem digelar oleh Forum Budaya Quds di Amman Yordania (Foto: Quds Press)

Amman, MINA – Forum Budaya Quds di Amman, Yordania, mengadakan pertama untuk “Studi Diploma Yerusalem”, di hadapan dan partisipasi sekelompok sarjana senior yang bekerja untuk Yerusalem dan .

Konferensi  diadakan  di Palace of Conferences, bekerja sama dengan Fakultas Syariah Universitas Sains Terapan, pada Sabtu (5/8).

Menurut penyelenggara, konferensi sebagai wadah dan kesempatan untuk berdiskusi dan menguji pengetahuan tentang Yerusalem.

Konferensi diikuti para peneliti dan mereka yang tertarik dari berbagai latar belakang akademis dan profesional, dan penelitian siswa yang berpartisipasi dalam diploma ditinjau studi Yerusalem, untuk mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan ide.

Kepala Forum Kebudayaan Yerusalem, Dr. Muhammad Al-Bazour di acara itu menekankan, bahwa “Al-Aqsa terkena konspirasi, bahaya yang akan segera terjadi, dan ancaman terus-menerus dari pendudukan Zionis serta upaya untuk memaksakan kedaulatannya atas Al-Aqsa. Masjid, dengan pelanggaran berulang kali terhadap penjagaan Yordania atas tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.”

Baca Juga:  MER-C Desak Israel Segera Hentikan Serangan ke Rafah

“Mengingat serangan Zionis ini, kita harus ikut bertanggung jawa atas apa yang terjadi di Yerusalem, dan karena pengetahuan serta pemikiran penting dalam mempertahankan Yerusalem, “Forum Yerusalem” telah mengambil tanggung jawab untuk mendukung Yerusalem melalui pengetahuan dan pemahaman, terutama karena Yerusalem diduduki secara budaya sebelum diduduki secara militer dan oleh karena itu Menyebarkan pengetahuan Yerusalem berkontribusi untuk mempercepat hari pembebasan,” terangnya.

Al-Bazour menunjukkan, bahwa Forum Kebudayaan Yerusalem baru-baru ini meluncurkan diploma Dr. Isaac Al-Farhan untuk studi Yerusalem. Program tersebut bertujuan untuk menemukan peneliti yang memenuhi syarat menggunakan sains untuk membebaskan tanah dan kesucian di Yerusalem, dan itu bergerak dari tingkat penyebaran pengetahuan sampai tingkat produksinya.

Baca Juga:  Ukhuwah Al Fatah Rescue Goes To School

Sementara itu, Saleh al-Ghazawi, anggota dewan direktur Forum Kebudayaan Yerusalem, mengatakan kepada Quds Press yang dikutip MINA, bahwa lebih dari 23.000 guru pria dan wanita telah dilatih dalam program Al-Aqsa All the Walls.

Dia menambahkan, tujuan dari ini adalah untuk menyebarkan ilmu dan membuat masalah Yerusalem serta yang diberkahi hidup di hati umat Islam.

Konferensi diadakan sehari dengan tema, “Yerusalem, realitas dan takdir, hubungan struktural antara Yerusalem dan Perwalian Hashemite, dan masa depan kota Yerusalem berdasarkan fakta-fakta realitas.”

Program Diploma Studi Yerusalem adalah puncak dari 15 tahun pengalaman di bidang pelatihan pengetahuan Yerusalem, dan bertujuan untuk menemukan peneliti yang mampu melengkapi pengetahuan tentang Yerusalem dengan pengetahuan baru dari perspektif peradaban Islam yang berkontribusi pada pembebasan kota.

Baca Juga:  Kabupaten Lampung Timur Dukung Pembangunan Gedung Rektorat STISA ABM

Perlu disebutkan, bahwa program ini bersifat akademis dan ilmiah, berdasarkan penelitian dan menciptakan lingkungan akademik yang berfungsi untuk memenuhi syarat para peneliti yang menghasilkan pengetahuan asli tentang kota Yerusalem dengan perspektif peradaban Islam dan berasal dari fakta bahwa kota itu diduduki. kota, dan mengkristalkan sarana praktis untuk membebaskannya. (T/B04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.