Roma, 26 Dzulhijjah 1435/20 Oktober 2014 (MINA) – Aktivis dan kelompok hak asasi manusia telah mengecam kegagalan Gereja Katolik Vatikan untuk membuka pintu bagi orang-orang gay, tapi memuji Paus Francis yang mau menghadapi majelis uskup untuk membahas isu tabu itu.
Pemimpin spiritual 1,2 milyar umat Katolik dunia itu telah menyerukan Gereja untuk melakukan pendekatan yang lebih terhadap kaum gay dan janda, tetapi pada Sabtu, majelis uskup (sinode) gagal menyetujui usulan untuk melayani komunitas gay di lingkungan gereja, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Senin.
Aktivis gay kecewa setelah mengharapkan Paus akan membawa perubahan inovatif pada konferensi para uskup.
Para uskup gagal menyetujui draft usulan pelayanan kepada kaum homoseksual. Paragraf direvisi dengan menyebut homoseksualitas sebagai salah satu masalah keluarga Katolik yang menjadi tantangan baru.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Sekali lagi, anggota hirarki Gereja Katolik Roma telah keliru di sisi kemunafikan dan rasa takut,” kata Lisbeth Melendez Rivera, aktivis kelompok gay terkemuka Amerika Serikat.
Berbicara pada penutupan sidang sinode pada Ahad, Paus Francis mengatakan Gereja tidak perlu takut perubahan dan tantangan baru.
“Allah tidak takut hal-hal baru. Itu sebabnya dia terus mengejutkan kita, membuka hati kita dan membimbing kita dengan cara yang tak terduga,” kata Paus.
Setelah draft awal dokumen akhir sinode dirilis Senin, uskup konservatif berjanji untuk mundur.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Putusan itu menunjukkan Gereja terpecah dalam beberapa masalah yang paling mendesak yang dihadapi keluarga Katolik. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu