Irak Adakan Pemilu Pertama Sejak Menang dari ISIS

Baghdad, MINA – Irak pada Sabtu (12/5) mengadakan pemilihan parlemen pertama sejak mengumumkan kemenangannya terhadap kelompok Islamic State (ISIS) pada bulan Desember lalu.

Para pemilih di seluruh negeri memberikan suara mereka di bawah pengamanan yang ketat, karena ISIS dan kelompok-kelompok lain menimbulkan ancaman keamanan besar meski terjadi penurunan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir, demikian The New Arab melaporkan.

Sekitar 24,5 juta pemilih menghadapi lanskap politik yang terfragmentasi lima bulan setelah ISIS digulingkan. Kelompok Syiah dominan terpecah, suku Kurdi berantakan dan Sunni absen.

Perdana Menteri Haider Al-Abadi yang menjabat di saat ISIS mengamuk di Irak pada tahun 2014, sebelumnya telah berhasil menyeimbangkan Amerika Serikat dan Iran dalam memerangi ISIS di negara itu.

Sementara mantan Perdana Menteri Nuri Al-Maliki secara luas telah dicerca karena mengaduk sektarianisme dan kehilangan wilayah ketika ISIS menyerang.

Suara di jantung Sunni yang pernah didominasi oleh ISIS, termasuk kota kedua Irak yang hancur, menguap karena aliansi tradisional telah hancur.

Hal yang mengejutkan, kalangan Islam yang terkait dengan ulama Muqtada Al-Sadr memilih bergabung dengan Partai Komunis sekuler Irak untuk membuat daftar bersama.

Sekitar 900.000 polisi dan tentara bersiaga tinggi untuk melindungi pemungutan suara.

Bandara dan perbatasan negara ditutup untuk hari itu.

Tempat pemungutan suara dibuka hingga pukul 18:00 waktu setempat dan hasil awal diharapkan muncul dalam tiga hari. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0