Yerusalem, MINA – Legislator Israel telah memilih membubarkan parlemen (Knesset) dan menempatkan negara itu di jalan menuju Pemilu kedua, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal mengumpulkan koalisi yang berkuasa sebelum batas waktu Rabu tengah malam (29/5).
Pada bulan April, Netanyahu ditetapkan untuk masa jabatan kelimanya sebagai perdana menteri setelah Partai Likud-nya memenangkan 35 dari 120 kursi di parlemen, meskipun ia menghadapi kemungkinan dakwaan dalam tiga kasus korupsi, demikian Al Jazeera melaporkan.
Namun, meski berpekan-pekan negosiasi, ia gagal mengatasi perpecahan antara sekutu sekuler dan agama hingga pada Kamis (30/5) dini hari. Akhirnya parlemen memilih membubarkan diri dengan 74 suara setuju dan 45 menolak.
Pemungutan suara tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Langkah ini mencegah skenario Presiden Israel Reuven Rivlin memilih orang lain untuk mencoba membentuk pemerintahan, tetapi juga mengirim negara itu ke dalam kemungkinan perpecahan politik sebelum pemungutan suara baru yang dijadwalkan akan berlangsung pada bulan September. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal