MENAG MINTA PEMBIMBING HAJI PRODUKTIF DAN KREATIF

Jakarta, 24 Syawal 1434/31 Agustus 2013 (MINA) – Pembimbing jamaah haji Indonesia diharap memimpin rombongan jamaahnya sesuai aturan dan mampu secara kreatif mengadakan kegiatan produktif selama berlangsungnya musim haji di tanah suci.

Hal itu dikemukakan Menteri Agama, Suryadharma Ali saat memberi pengarahan untuk 100 pembimbing haji dari lima provinsi se Sumatera pada acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji di gedung Asrama Haji Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/8) malam.

Acara tersebut dihadiri Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abdul Djamil, Staf Khusus Menag, Ermalena, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Utara, Abdurrahim, dan anggota Komisi VIII DPR Hasrul Azwar.

“Dengan sertifikasi ini para pembimbing haji dapat lebih memahami dan melaksanakan kegiatan haji sesuai aturan berhaji. Untuk itu, kami harap pembimbing juga mampu kreatif membimbing jamaahnya,” kata Menag, menurut laporan situs resmi Menag yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency).

Baca Juga:  JMSI Tolak RUU Penyiaran

Suryadharma Ali mencontohkan, tempat pemondokan jamaah di mana terdapat gedung yang dihuni ratusan hingga ribuan jamaah dapat dimanfaatkan para pembimbing haji untuk saling berkoordinasi membimbing jamaahnya secara produktif.  

“Namun, di sini pembimbing hendaknya kreatif, misalnya dapat memberi pengajaran tentang pelajaran fiqih dan pembacaan Al-Quran. Sebab tidak semua jamaah dapat mengaji AL-Quran. Jadi pembimbing dapat menjadikan pemondokan jamaah itu semacam pesantren kilat,” ujar Suryadharma Ali.

Dikatakan juga, kegiatan produktif semacam itu dapat meminimalisir aktivitas jamaah haji Indonesia yang hobi atau suka berbelanja di pusat perbelanjaan di Arab Saudi. “Kegiatan kreatif dan produktif dapat mengurangi aktivitas jamaah kita yang konsumtif dan hobi berbelanja pada musim haji,” jelas Menag.

Baca Juga:  Santri dan Warga Aceh Lakukan Aksi Bela Palestina di Masjid Raya Baiturrahman

Suryadharma Ali juga mengingatkan, penyelenggaraan ibadah haji bukan sekadar masalah teknis seperti pelayanan paspor, pemondokan, tranportasi, katering, penerbangan, dan lain lain. Sebab yang utama dan perlu diperhatikan adalah masalah ibadahnya sendiri guna mencapai kemabruran beribadah haji.

Dalam kesempatan tersebut, dia mengungkapkan rasa syukurnya karena tahun ini Indonesia ,mendapat penghargaan terbaik dalam penyelenggaraan haji dunia oleh The World Hajj and Umrah Convention di London, Inggris beberapa bulan lalu.

Terkait dengan penyelenggaraan program sertifikasi bagi pembimbing haji, Anggota Komisi VIII DPR, Hasrul Azwar menyatakan apresiasinya terhadap langkah Kemenag tersebut.

“Program sertifikasi bagi pembimbing haj merupakan langkah terobosan positif Kemenag, dalam meningkatkan kualitas pembimbing haji agar lebih baik. lanjutnya, ini pertama kali di Indonesia yang menyelenggarakan di Medan,” ungkap Hasrul.

Baca Juga:  Praktisi Pendidikan Harap Study Tour Sekolah Tidak Dilarang

Pelaksanaan sertifikasi pembimbing haji diikuti 100 peserta KBIH dari lima provinsi se Sumatera. Menurut Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Abdurrahim, kegiatan sertifikasi pembimbing haji itu dalam rangka menjalankan program Kemenag pusat guna meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji, kata Abdurrahim.

“Animo masyarakat terus meningkat. Daftar tunggu jamaah haji di Sumatera Utara mencapai 10 tahun dengan jumlah jamaah terdaftar mencapai 80 ribuan,” jelas Abdurrahim. (T/P012/R2).

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: Admin

Comments: 0