Menlu RI Lakukan Kunjungan Kehormatan ke Acting Presiden Nigeria

Foto: BDSP

Abuja, 11 Ramadhan 1438/6 Juni 2017 (MINA) – “Indonesia dan Nigeria, dua negara besar dapat memanfaatkan semua peluang kerja sama yang ada,” demikian Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P Marsudi pada kesempatan kunjungan kehormatan kepada Acting Presiden Nigeria (Wakil Presiden) Yemi Osinbajo di Abuja, Nigeria.

Kunjungan kehormatan yang dilaksanakan setelah pertemuan bilateral Menlu RI dengan Menlu Nigeria tersebut membahas upaya-upaya strategis bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.
Pada kesempatan pertemuan tersebut, Menlu Retno secara resmi menyerahkan undangan dari Presiden Indonesia, Joko Widodo, kepada Presiden Nigeria untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 2017, demikian keterangan pers Kemlu RI, yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (6/6).

Baca Juga:  Ganda Campuran Indonesia Gugur di Semifinal Thailand Open 2024

Kepada Wapres Nigeria, Menlu Retno menyampaikan minat Indonesia untuk merevitalisasi perdagangan bilateral yang terus turun dalam lima tahun terakhir. Salah satunya dengan pembentukan Preferential Trade Agreement, termasuk dengan ECOWAS serta skema perdagangan langsung migas (direct oil trade) antara kedua negara.

Menanggapi hal ini Wapres Nigeria menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan perdagangan bilateral kedua negara. Ia juga berkomitmen untuk memberikan kebijakan-kebijakan yang mempermudah perdagangan dan investasi Indonesia di Nigeria, salah satunya dengan penurunan hambatan perdagangan tarif dan non-tarif.

Wapres Nigeria juga menyampaikan, terdapat peluang besar bagi Indonesia untuk investasi di sektor pertanian. Selain memiliki pasar yang besar, Nigeria juga memiliki akses yang luas ke negara-negara Afrika Barat lainnya.

Baca Juga:  Sajeriah Jamaah Haji Tunanetra, 14 Tahun Menanti Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci

Hal ini senada dengan undangan Menlu RI kepada Nigeria untuk dapat bergabung dalam The Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Partisipasi Nigeria, dinilai turut berkontribusi dalam menstabilkan harga minyak sawit serta meningkatkan nilai jual produk sawit dan turunannya.

“Kita harus berupaya untuk terus menciptakan terobosan dan mekanisme baru serta memperluas sektor kerja sama,” tutur Menlu Retno.

Menlu Retno menjelaskan, kesiapan Indonesia melanjutkan pembahasan kerja sama industri strategis, terutama di bidang pertahanan. Sebagai catatan, Nigeria telah mengindikasikan keinginannya melakukan kontrak dagangan dengan perusahaan industri strategis Indonesia untuk pembelian pelengkapan militer, seperti senjata, kendaraan lapis baja, dan pesawat terbang.

Sebelumnya, Menlu RI telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Nigeria dan membuka Forum Bisnis Indonesia-Nigeria di Lagos yang dihadiri oleh lebih dari 140 pelaku usaha kedua negara di berbagai sektor.(T/R04/P1)

Baca Juga:  Menlu RI: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Nidiya Fitriyah

Editor: Ismet Rauf