Kairo, MINA – Mesir dan Iran memperingatkan mengenai risiko meluasnya konflik di Timur Tengah di tengah serangan Israel di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian, di sela-sela Segmen Tingkat Tinggi (HLS) sesi ke-55 Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) dan Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa, Selasa (27/2).
“Mesir sangat khawatir dengan meluasnya konflik di kawasan, yang menandakan konsekuensi serius bagi keamanan dan stabilitas sejumlah negara Arab,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir mengutip ucapan Shoukry dalam pertemuan tersebut. Anadolu melaporkan.
“Kompleksitas krisis di kawasan ini membayangi stabilitas seluruh masyarakat di kawasan ini,” tambahnya.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Diplomat utama tersebut juga menyatakan keprihatinan negaranya atas ketegangan militer di Laut Merah, “yang menimbulkan ancaman serius terhadap lalu lintas pelayaran internasional dan menyebabkan kerugian langsung terhadap kepentingan banyak negara, termasuk Mesir.”
“Hal ini memerlukan kerja sama seluruh negara di kawasan untuk mendukung stabilitas dan perdamaian serta menghilangkan sarang ketegangan dan konflik di kawasan tersebut,” tambah Shoukry.
Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari Israel. Itu sebagai bentuk solidaritas Yaman terhadap Jalur Gaza yang telah berada di bawah serangan Israel sejak 7 Oktober.
Para menteri Mesir dan Iran membahas upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina, kata pernyataan itu. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Mi’raj News Agency (MINA)