MYANMAR-BANGLADESH CAPAI KESEPAKATAN KRISIS PERBATASAN

Myanmar-Bangladesh sepakati selesaikan krisis perbatasan (Photo: asiabriefing)
- sepakati selesaikan krisis perbatasan (Photo: asiabriefing)

Arakan, 16 Sya’ban 1435/14 Juni 2014 (MINA) – Bangladesh-Myanmar, Jum’at,  mengakhiri ketegangan kedua negara atas krisis perbatasan yang sedang berlangsung melalui kesepakatan di Naypyidaw.

Dalam pernyataan yang terdiri atas sembilan poin, kedua negara sepakat untuk berbagi informasi mengenai masalah perbatasan dan membangun saluran komunikasi langsung antara pejabat senior dari kedua belah pihak.

Perundingan yang dilaksanakan sejak Rabu itu juga menyepakati bekerja sama  menindak perdagangan ilegal narkotika di perbatasan bersama mereka. Media Myanmar DVB melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Sehubungan dengan pencegahan dan pengendalian perdagangan obat terlarang, pasukan penjaga perbatasan kedua negara, dan organisasi-organisasi terkait telah menyepakati aturan hukum dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” kata Polisi Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Win.

Kedua belah pihak akan menyelidiki insiden seputar kematian anggota Badan Hukum Bangladesh Nayek Mizanur Rashman, yang ditembak pada 28 Mei lalu oleh pasukan penjaga perbatasan Myanmar.

Kementerian Luar Negeri Myanmar mengklaim dua orang Bangladesh telah melakukan penyamaran dengan menggunakan seragam melanggar batas wilayah Myanmar. Diduga, mereka sebagai kelompok oposisi dari anggota Organisasi Solidaritas Rohingya (RSO).

Ketegangan meningkat antara kedua belah pihak sejak bentrokan terjadi dan upaya negosiasi pada pertemuan  di  Arakan, Maungdaw berakhir tanpa resolusi.

Myanmar mengklaim bahwa RSO beraksi di daerah tersebut dan mengatakan akan berbagi informasi dengan Bangladesh untuk membantu menghentikan operasi bersenjata.(T/P08/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0