Lucca, 15 Rajab 1438/ 12 April 2017 (MINA) – Para Menteri Luar Negeri dari kelompok Tujuh Negara (G-7) mengadakan pertemuan pada Selasa (11/4) di Lucca, Italia, untuk menekan Rusia agar memutuskan hubungan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Para Menteri Luar Negeri membahas, apakah Rusia harus menghadapi hukuman keuangan baru jika tidak menarik pasukan bersenjatanya dari Suriah dan mengakhiri dukungan untuk Presiden Bashar Assad.
“AS melakukan serangan baru-baru ini pada pangkalan udara Suriah merupakan “keberanian dalam pengalihan”, kata Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson kepada IINA dikutip MINA, Rabu.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Ia juga mengatakan, dukungan untuk Presiden Suriah itu meracuni reputasi Rusia. Mereka menyarankan sanksi bisa dikenakan pada Moskow jika menolak untuk mengubah arah dukungan.
Johnson mengatakan, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson akan pergi ke Rusia akhir pekan ini dengan pesan “sangat jelas” dari negara-negara G7: “Apakah mereka ingin tetap dengan rezim yang meracuni rakyatnya sendiri, atau mereka ingin bekerja dengan Amerika dan sisanya dari negara-negara G7 dan berpikiran untuk masa depan yang baru untuk Suriah?”
Menteri luar negeri Inggris melanjutkan, serangan gas dan pemboman AS berikutnya dari pangkalan udara Suriah untuk menemukan solusi politik pada perang saudara enam tahun lalu.
Dia menambahkan, pertemuan G7 berlanjut akan membahas kemungkinan sanksi terhadap totkoh-tokoh militer Suriah dan Rusia yang terlibat dalam mengkoordinasikan pemboman Suriah. (T/R12/P2)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)