Al Quds, 30 Rabi’ul Akhir 1436/20 Februari 2015 (MINA) – Perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu mengatakan, Israel akan bersama Mesir dalam memerangi teroris yang mengancam keselamatan bersama.
Pada pertemuan di Al-Quds hari ini, Netanyahu bersama senator Amerika David Pedro menambahkan “Kekuatan Islam ekstrimis meningkat di seluruh penjuru Timur Tengah, terlihat beberapa hari yang lalu ISIS menyembelih 21 warga Mesir di Libya.”
Dia menambahkan “Hati kami berama keluarga para korban rakyat Mesir. Mereka mengancam keselamatan kami semua.”
Di sisi lain, telah beredar di Youtube pada hari Ahad lalu, eksekusi oleh ISIS terhadap 21 orang kristiani yang berasal dari Mesir di Libia.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Pada kesempatan itu, Netanyahu kembali menegaskan penolakannya terhadap proposal yang diajukan oleh enam negara di perundingan bersama Iran atas program nuklirnya.
Selain ISIS, Netanyahu mengatakan, Iran dengan senjata-senjata nuklir juga menjadi ancaman serius bagi menghancurkan Israel.
“Jika Iran tetap memproduksi nuklir, itu menjadi mimpi buruk bagi Israel,” tambahnya.
Ia menambahkan, “Kami bersedia mendengarkan mereka yang memiliki pendapat yang berbeda, dengan harapan mereka pun bersedia mendengarkan pendapat kami tentang Iran.”
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Enam negara-negara yang ikut dalam perundingan (AS, Rusia, China, Inggris, Perancis dan Jerman) menetapkan tenggat waktu sampai akhir Maret bagi Iran untuk melanjutkan perundingan nuklirnya.(L/K03/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel