OBAMA KIRIM 130 “PENASEHAT MILITER” KE IRAK

As Kirim Pasukan Ke Irak. 13 Agustus 2014 (Foto : Press Tv)
As Kirim Pasukan Ke Irak. 13 Agustus 2014 (Foto : Press Tv)

Washington. 17 Syawwal 1435/13 Agustus 2014 (MINA) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel mengatakan, Presiden Barack Obama telah menyetujui pengerahan 130 “penasihat militer” ke Irak utara.

Pasukan yang diselubungi sebagai “penasehat militer” itu telah tiba di Erbil, Selasa pagi, seperti dilaporkan Press Tv diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Menurut Hagel, pasukan yang terdiri dari marinir dan pasukan operasi khusus tersebut dipastikan tidak akan terlibat dalam peran bertempur,” kata pejabat tertinggi Pentagon itu.

Presiden Obama telah berulang kali mengisyaratkan “kapok”-nya AS mengadakan petualangan militer baru di negara-negara Islam berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah seperti di Afghanistan dan Irak. Semuanya tak mencapai target, malahan menimbulkan derita besar bagi AS itu sendiri dan menambah ketidakstabilan kawasan.

Baca Juga:  Spanyol Larang Kapal Bawa Senjata ke Israel di Pelabuhannya

AS saat ini di Irak menempatkan 8.630 personil militer, juga ada kontraktor minyak, pasukan keamanan, dan para diplomat yang tersebar di beberapa wilayah seperti wilayah Kurdistan Irak dan ibukota Baghdad.

AS baru-baru ini mengirim 300 penasehat militer ke Irak, yang ditempatkan di Erbil, pangkalan militer AS, perpindahan pasukan AS dari basis bandara Irak.

Pada Kamis lalu , Obama resmi mengerahkan penggunaan kekuatan militer terbatas terhadap militan yang menmakan diri Negara Islam (IS/ISIS/ISIL) , dan berjanji melanjutkan operasi asalkan “diperlukan” untuk mencegah perkembangan milisi militan itu di Irak utara di mana para diplomat AS juga ditempatkan di sana.

Obama mengatakan, serangan udara bisa berlangsung berbulan-bulan untuk melindungi personel AS dan Kurdi Izadi yang terjebak oleh militan Isil di Irak Utara.

Baca Juga:  Banjir Kembali Melanda Afghanistan, 50 Orang Tewas

Sebanyak 40.000 warga Irak milik minoritas Kurdi Izadi beresiko meninggal, dehidrasi dan kelaparan di puncak Gunung Sinjar sedangkan  militan Isil telah bersumpah untuk membunuh mereka jika mereka turun.

Pejabat senior Pentagon Letnan Jenderal, William Mayville mengatakan,  tidak memiliki rencana untuk memperluas serangan udara di Irak utara di luar melindungi fasilitas dan warga dari militan Isil.

Ia mengakui meningkatnya ancaman militan Isil di Irak dan di tempat lain, namun mengatakan, tugas pokok pasukan AS adalah melindungi fasilitas dan mendukung bantuan kemanusiaan di wilayah utara Irak yang dikuasai militan Isil.

“Tugas utama kami untuk saat ini, dan apa yang kita lakukan sekarang, adalah untuk melindungi AS fasilitas dan warga Amerika tersebut,” katanya. (T/P012/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga:  Indonesia Jamin Keamanan WWF ke-10 dari Ancaman Radioaktif dan Nuklir

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Comments: 0