PAKISTAN AKAN SELESAIKAN ISU KASHMIR LEWAT DIALOG

Islamabad, 8 Rajab 1435/7 Mei 2014 (MINA) – Perdana Menteri Muhammad Nawaz Sharif mengatakan, Pakistan berkomitmen menemui petinggi India dan mencari resolusi damai semua sengketa luar biasa, termasuk Kashmir, melalui dialog yang berkelanjutan.

“Pakistan menginginkan perdamaian dan ketenangan di Timur Tengah dan akan mempertahankan kebijakan non-interferensi dalam urusan internal kedua negara,” kata Sharif dalam pertemuan dengan utusan Pakistan untuk negara-negara Asia Barat, Selasa (6/5).

Dia menekankan bahwa pemerintah pusat telah membangun sebuah “lingkungan yang damai” dan telah menerapkan kebijakan “keterlibatan konstruktif” dengan semua negara tetangga, The Hindu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kami juga memperhatikan promosi hubungan khusus kami dengan negara-negara di Teluk dan Timur Tengah,” katanya dalam pernyataan resmi.

“Kami memiliki aspirasi yang sama untuk menempa hubungan bilateral yang lebih erat dengan semua negara di wilayah ini. Upaya kami mengembangkan hubungan bilateral dengan satu negara tidak akan dengan mengorbankan yang lain. Pakistan tetap siap mengambil dua langkah untuk menyambut perpanjangan tangan dalam persahabatan,” jelasnya.

Sharif menegaskan bahwa dinamika utama di Asia Selatan adalah harus kerja sama, bukan konfrontasi.

Dia menguraikan kebijakan non-interferensi di Afghanistan serta dukungan untuk proses perdamaian dan rekonsiliasi di negara itu.

Hubungan bilateral, katanya, harus ditandai dengan meningkatnya perdagangan dan kerjasama ekonomi. Sejak Juni 2013, Pakistan telah memperkuat kemitraan strategis dengan Cina, kembali mengorientasi hubungan dengan Amerika Serikat, meningkatkan hubungan dengan Uni Eropa, mengulurkan tangan ke Rusia, dan memperkuat hubungan dengan ASEAN, Afrika dan Amerika Latin.

Dalam era globalisasi dan perkembangan yang saling ketergantungan, Sharif mengatakan kebijakan luar negeri juga telah hampir menjadi kebijakan ekonomi. (T/P09/EO2).

Mi’raj islamic News Agency (MINA).

 

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Comments: 0