Tolikara, Papua, 14 Syawal 1436/30 Juli 2015 (MINA) – Tim relawan medis kemanusiaan MER-C telah mengunjungi posko pengungsi Muslim di Tolikara, Papua, yang dijaga oleh personil Brimob, berlokasi sekitar 500 meter dari Kantor Koramil.
Ketua tim relawan MER-C Ir. Nur Ikhwan Abadi melaporkan melalui jaringan pribadi media sosial yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu malam (29/7), pengungsi yang awalnya berjumlah 223 orang, kini tinggal 30 jiwa.
Awalnya semua pengungsi ditempatkan di kantor Koramil, tapi setelah Bupati Tolikara membuat posko pengungsi, semuanya dipindahkan.
Ratusan Muslim di Kecamatan Karubaga terpaksa mengungsi, setelah puluhan kios tempat usaha dan tinggal mereka dibakar dalam kerusuhan 17 Juli, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, yang juga membakar sebuah masjid.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Korban lainnya banyak yang memilih mengungsi ke Wamena untuk tinggal bersama keluarga mereka.
Saat ini, pemerintah sedang memulai kembali pembangunan dan relokasi puluhan ruko yang hangus dibakar oleh massa Kristen yang bentrok dengan aparat keamanan pada Jumat 17 Juli.
Ketika relawan MER-C menanyakan keperluan yang paling dibutuhkan oleh pengungsi saat ini, imam masjid sekaligus juru bicara Muslimin Tolikara, Ali Mukhtar, mengatakan mereka perlu modal untuk kembali membangun usaha. Adapun tempat tinggal dan kios mereka sudah disiapkan oleh pemerintah. (L/K01/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal