Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pentingnya Kepemimpinan dalam Islam dan Larangan Hidup Tanpa Pemimpin

Zaenal Muttaqin Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 1 September 2024 - 10:27 WIB

Ahad, 1 September 2024 - 10:27 WIB

34 Views

Ilustrasi (Foto: Freepik @freepik)

Kepemimpinan merupakan konsep yang sangat penting dalam ajaran Islam. Islam tidak hanya mengatur hubungan seorang hamba dengan Tuhannya, tetapi juga bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain dalam tatanan sosial yang terorganisir.

Kepemimpinan memainkan peran sentral dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan kesejahteraan dalam masyarakat.

Hidup tanpa pemimpin bukan hanya akan membawa kekacauan, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Islam.

Kepemimpinan dalam Al-Quran dan Hadis

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah: Allah Melaknat Manusia Dengan Empat Cara

Dalam Islam, konsep kepemimpinan (imamah) bukanlah sesuatu yang baru atau tidak ditekankan. Al-Quran dan Hadis menekankan pentingnya seorang pemimpin yang adil dan bijaksana untuk mengarahkan umat.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 30, Allah berfirman bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاِ ذْ قَا لَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَا عِلٌ فِى الْاَ رْضِ خَلِيْفَةً ۗ 

Baca Juga: Kehancuran Negara Israel

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi ….” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)

Kata khalifah di sini memiliki arti pemimpin yang bertanggung jawab dalam menjalankan amanah Tuhan di dunia.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam juga menegaskan pentingnya kepemimpinan dalam berbagai sabdanya.

Salah satu hadis yang terkenal menyebutkan bahwa setiap kelompok yang berjumlah tiga orang atau lebih harus menunjuk seorang pemimpin.

Baca Juga: Persatuan Kunci Penyelesaian Krisis Palestina

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

إِذَا كَانَ ثَلاَثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ

 “Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya.” (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan pemimpin dalam kelompok sekecil apapun, karena pemimpin memiliki peran untuk menjaga keharmonisan dan mengarahkan kelompok menuju tujuan yang baik.

Baca Juga: Persatuan Kunci Penyelesaian Krisis Palestina

Fungsi Pemimpin dalam Islam

Pemimpin dalam Islam memiliki tugas yang berat dan mulia. Tugas utama seorang pemimpin adalah menegakkan keadilan, menjaga perdamaian, serta melindungi dan memajukan umat.

Seorang pemimpin tidak hanya bertanggung jawab secara moral kepada masyarakat yang dipimpinnya, tetapi juga harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pemimpin dalam Islam juga harus menjadi teladan yang baik bagi umatnya dalam akhlak, ibadah, dan tindakan sehari-hari.

Baca Juga: Persatuan Kunci Penyelesaian Krisis Palestina

Dalam sejarah Islam, banyak contoh teladan pemimpin yang adil dan bijaksana, seperti Khalifah Umar bin Khattab yang terkenal dengan keadilannya, bahkan terhadap orang yang bukan muslim.

Umar juga dikenal sering turun ke lapangan untuk memastikan bahwa umatnya tidak kelaparan atau tertindas.

Larangan Hidup Tanpa Pemimpin

Islam secara tegas melarang umatnya untuk hidup tanpa pemimpin. Tanpa pemimpin, masyarakat akan berada dalam kekacauan dan kehilangan arah.

Baca Juga: Konsep Kemerdekaan dalam Islam

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam mengingatkan dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

من مات وليس في عنقه بيعة مات ميتة جاهلية

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berbaiat (tidak mengakui seorang pemimpin), maka ia mati dalam keadaan mati jahiliyah.”

Konteks mati dalam keadaan jahiliyah ini merujuk pada kehidupan sebelum datangnya Islam, di mana manusia hidup dalam kekacauan, tanpa petunjuk yang benar, dan tanpa hukum yang berlaku.

Baca Juga: Berjilbab Kewajiban Setiap Wanita Muslim

Islam datang untuk menghapuskan kondisi seperti itu dan menegakkan aturan yang berkeadilan melalui kepemimpinan yang bertanggung jawab.

Hikmah Hidup dengan Kepemimpinan

Hidup di bawah kepemimpinan yang baik dan adil akan membawa manfaat besar bagi masyarakat.

Beberapa di antaranya adalah:

Baca Juga: Gemar Bersedekah Tanda Keimanan Kepada Allah

1. Stabilitas Sosial

Pemimpin yang baik dapat menjaga stabilitas dan ketertiban dalam masyarakat, sehingga tidak ada pihak yang merasa terpinggirkan atau tertindas.

2. Keadilan

Kepemimpinan yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam akan menegakkan keadilan, baik dalam hal hukum, ekonomi, maupun sosial.

Baca Juga: 7 Cara Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Menurut Al-Qur’an

3. Panduan Moral dan Spiritual

Seorang pemimpin dalam Islam bukan hanya seorang pengatur urusan duniawi, tetapi juga seorang penuntun dalam hal agama dan moral.

Pemimpin yang berakhlak mulia akan membawa umatnya kepada kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

4. Kemajuan Umat

Baca Juga: Teladan Rasulullah SAW dalam Menjaga Kesehatan Generasi

Dengan adanya pemimpin yang bijak, umat akan lebih terarah dalam mencapai kemajuan, baik dari segi ilmu pengetahuan, ekonomi, maupun kesejahteraan umum.

Jadi, kepemimpinan dalam Islam sangat penting karena berfungsi sebagai penjaga ketertiban, penegak keadilan, dan pelindung umat.

Islam melarang hidup tanpa pemimpin karena hal ini akan menjerumuskan masyarakat ke dalam kondisi yang tidak teratur, penuh konflik, dan jauh dari petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Oleh karena itu, memilih pemimpin yang baik dan menjalankan kepemimpinan dengan penuh tanggung jawab merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

Pemimpin yang adil dan bijaksana akan membawa umat kepada kehidupan yang damai, sejahtera, dan penuh berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Kolom
Ramadhan 1445 H