Persatuan Ummat Agenda Terpenting Multaqa Ulama Internasional

pertemuan Multaqa-Musabaqah Dai Internasional yang berlangsung di Hotel Grand Inna Padang pada 20 Juli 2017. (Foto: Humas)

Padang, MINA – Persatuan ummat agenda terpenting dalam pertemuan da’i dan ulama dari berbagai belahan dunia di Kota Padang. Momen bersejarah yang merupakan karunia Allah sehinga menguatkan dakwah dan mengokohkan silaturahim.

Hal ini disampaikan Ketua Yayasan Muslim Peduli Mentawai Muhammad Shiddieq usai menghadiri pertemuan Dai dan Ulama atau biasa disebut dengan Multaqa-Musabaqah Dai Internasional yang berlangsung di Hotel Grand Inna Padang, Rabu (20/7).

“Persatuan ummat agenda terpenting Multaqa ulama Internsional ini, forum seperti ini harus patut kita syukuri dan jadikan sebagai momen bersejarah dalam mempersatukan ulama, da’i dan masyarakat,” kata Shiddieq.

Baca Juga:  Ponpes Al-Fatah OKU Timur Gelar Upacara Peringati Nakbah 

Ia berharap dari pertemuan ini Islam dan kaum muslimin bersatu dalam menegakkan Islam yang Rahmatan Lil’ Alamin serta melahirkan pemikiran yang memberi banyak inspirasi serta solusi untuk kemajuan ummat Islam di seluruh dunia.

“Diharapakan dari acara ini persatuan dan kesatuan umat Islam secara nasional dan internasional semakin kuat, kita bangun pemikiran yang baik dan mari selalu kita dukung kegiatan yang bemanfaat untuk umat,” ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada saat membuka Multaqa III tingkat Asia Tenggara dan Afrika di Masjid Raya Sumatera Barat, Senin (17/7) lalu,  mengatakan pertemuan da’i dan ulama dari berbagai belahan dunia di Kota Padang menjadi media persatuan dan persaudaraan umat. Momen ini menyatukan para pemikir Islam untuk menguatkan dakwah dan mencerdaskan umat serta mengokohkan konsep wasathiyah.

Baca Juga:  Ribuan Warga Jakarta Ikut Gerak Jalan Cinta Al Aqsa

“Pertemuan ini (multaqa da’i) adalah media persatuan dan persaudaraan umat,” kata Gubernur Irwan.

Ia berharap dari pertemuan ini melahirkan pemikiran yang memberikan inspirasi dan solusi untuk kemajuan umat Islam di seluruh dunia.

Sementara itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan, kesediaan Kota Padang menjadi tuan rumah didasari kekuatan semangat religius masyarakat Minangkabau. Sejak dulu, falsafah hidup orang Minangkabau adalah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

“Padang siap menjadi tuan rumah pertemuan da’i III setelah mengajak Syeikh Khalid datang ke Padang dan bertemu sejumlah tokoh,” sebut Mahyeldi.

Syeikh Khalid Al Hamudi falam sambutannya menyinggung pentingnya pengembangan konsep dakwah seperti dakwahnya Rasulullah SAW, yaitu dakwah yang moderat, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan.

Baca Juga:  Ketua Presidium MER-C: Persatuan Kunci Kemerdekaan Palestina

“Konsep dakwah yang dikembangkan seperti dakwahnya Rasulullah. Moderat. Tidak ekstrim kiri dan kanan, tapi mencerdaskan umat dan mengokohkan wasathiyah,” katanya.

Menariknya dalam pertemuan ini hadir tamu-tamu yang terbilang istimewa, di antaranya, mantan Presiden Sudan Abdurrahman Sawar el Zahab, Duta Besar Arab Saudi Untuk Indonesia Brigjen Usamah As Syuaibi, Ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara Ust. Zaitun Rasmin,Lc serta yang paling banyak mendapat perhatian peserta lainnya adalah kehadiran gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. (L/R07/RS2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)