Al-Quds, 11 Muharam 1436/4 November 2014 (MINA)- Managemen perusahaan minuman “Soda Stream” milik Israel mengatakan, pihaknya akan segera menutup pabrik yang menjadi kontroversi di pemukiman Tepi Barat.
Hal itu disebabkan karena mereka terkena dampak aksi boikot Internasional sehingga mengalami penurunan dalam penjualannya.
Sebelumnya, iklan perusahaan itu menggunakan jasa artis Hollywood Scarlett Johansson hingga awal tahun ini.
“Soda Stream telah terdaftar di bursa saham New York sejak tahun 2010. Pabrik lainnya di Israel yang bergerak di bidang yang sama juga akan tutup,” kata managemen Soda Stream, seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Aksi boikot menjadi fokus utama para aktivis internasional, terutama Palestina. Mereka memboikot produk Israel di seluruh dunia.
SodaStream mempekerjakan lebih dari 2.000 karyawan. Selain di Tepi Barat, Ia memiliki anak perusahaan di lebih dari 20 lokasi di Australia, China, Jerman dan Afrika Selatan.
Di tepi Barat sendiri, mereka mempekerjakan 500 warga Palestina, 450 warga Palestina berkewarganegaraan Israel dan 350 orang Yahudi Israel.
Gerakan Boicott, Divestment and Sanction (BDS) terhadap produk Israel telah lama dilakukan dalam beberapa dekade terakhir, gerakan tersebut telah hidup kembali saat serangan Israel kepada warga Gaza Juli- Agustus lalu.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Biro Nasional Palestina untuk Perlawanan mengatakan, kampanye boikot telah membantu meningkatkan produk lokal di Tepi Barat.
Misalnya di kota Jericho, hasil penelitian oleh kementerian ekonomi mengungkapkan peningkatan konsumsi produk lokal sekitar 21-25 persen.
Gerakan boikot menghadapi hambatan besar, karena Israel selalu melakukan pengawasan dan pembatasan terhadap pertumbuhan pasar Palestina. (T/P010/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan