Kenosha, Wisconsin, MINA – Protes meletus di kota Kenosha, negara bagian Wisconsin, AS setelah polisi menembak seorang pria kulit hitam berkali-kali saat menanggapi apa yang mereka katakan sebagai insiden rumah tangga.
Pria yang diidentifikasi sebagai Jacob Blake, dibawa ke rumah sakit untuk operasi dan sekarang dalam perawatan intensif, kata keluarganya. BBC News melaporkan, Selasa (25/8).
Video yang diposting online tampaknya menunjukkan Blake ditembak dari belakang saat dia mencoba masuk ke mobil di Kenosha.
Pihak berwenang di kota itu mengumumkan jam malam darurat setelah kerusuhan pecah setelah penembakan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Ratusan orang berbaris di markas polisi pada Ahad malam (23/8). Kendaraan dibakar dan pengunjuk rasa berteriak “Kami tidak akan mundur”.
Dalam peringatan keamanan publik, polisi mendesak bisnis 24 jam untuk mempertimbangkan penutupan karena banyak seruan tentang perampokan bersenjata dan tembakan yang dilepaskan.
Gubernur Wisconsin Tony Evers mengecam penembakan Blake, yang dilaporkan tidak bersenjata.
Penembakan itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di AS atas rasisme dan kebrutalan polisi menyusul kematian pria Afrika-Amerika George Floyd awal tahun ini.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada hari Senin (24/8) merilis pernyataan yang menyerukan “penyelidikan penuh dan transparan” atas penembakan itu.
Departemen Kehakiman Wisconsin sedang menyelidiki insiden itu. Dikatakan bahwa petugas yang terlibat telah diberi cuti administratif.
Hingga Senin pagi waktu setempat, lebih dari 18.000 orang telah menandatangani petisi di change.org yang menyerukan agar petugas yang terlibat dituntut. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia