Tim Kemanusiaan Indonesia Tiba di Turkiye, Langsung Siapkan Pelayanan Medis

(Dok. BNPB)

Hatay, MINA – Setibanya di , Tim Kemanusiaan menyiapkan pelayanan medis bagi korban gempa M7.8 yang mengguncang Turkiye pada awal pekan lalu di Provinsi Hatay, Selasa (14/2/2023).

Tim Kemanusiaan Indonesia yang terdiri atas BNPB dan Emergency Medical Team (EMT) didampingi Dubes RI untuk Turkiye Lalu Muhammad Iqbal.

EMT yang seluruhnya terdiri dari 119 personel gabungan melakukan survei lokasi dan unloading perlengkapan dan peralatan di Hassa, Provinsi Hattay. Tim Kemanusiaan Indonesia tiba di Bandar Udara Adana Sakirpasa pada Senin malam (13/2) pukul 22.00 waktu lokal.

Sebelum melihat kondisi di lapangan, Tim Kemanusiaan Indonesia bergerak menuju AFAD atau badan penanggulangan bencana Turkiye untuk mendapatkan rekomendasi.

“Dari AFAD dan pemerintah daerah setempat, pemilihan lokasi ini merupakan rekomendasi dari mereka,” ujar Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia, Bambang Surya Putra dalam keterangan persnya, Rabu (15/2/2023).

Selanjutnya, Tim Kemanusiaan Indonesia mendirikan tenda rumah sakit lapangan di wilayah itu. Pendirian fasilitas medis ini membutuhkan suplai air dan listrik.

Pembagian personel telah dilakukan sesuai dengan keahlian personel EMT. Rumah sakit lapangan juga didukung dengan pelayanan bergerak untuk menjangkau warga yang sakit.

Kualifikasi EMT tipe 2 di bawah Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini didukung oleh dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker hingga petugas dapur umum. EMT ditunjang juga dengan peralatan, perlengkapan dan obat-obatan.

“EMT ini didukung para personel dari berbagai organisasi atau institusi seperti Puskris Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, PAEI, PMI, MDMC, Dompet Dhuafa,” ujar Bambang yang juga Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB.

EMT beranggotakan dokter-dokter dari berbagai ikatan atau perhimpunan profesi di Indonesia, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Ahli Bedah Ortophaedi Indonesia (PABOI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin).

“Ada juga dari Perdamsi, POGI, PDSKJI, IPOTI, Hipgabi, IAI, Persatuan Ahli Gizi, dan IBI. Mereka semua ini merupakan tenaga cadangan kesehatan (TCK) Kementerian Kesehatan,” tambahnya. (R/R2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.