Tuding Israel Buat Berita Palsu, Keluarga Tegaskan Jarrar Masih Hidup

Ahmad Nassar Jarrar (22) adalah putra Komandan di Jenin saat Intifadha Kedua. (Foto: Twitter)

Jenin, MINA – Keluarga Ahmad Nassar Jarrar, terduga pembunuh rabi Yahudi pekan lalu, menuding telah membuat berita palsu dan menegaskan bahwa anak mereka masih hidup, Kamis (18/1).

Ahmad Nassar Jarrar (22) yang diklaim sebagai anggota Brigade Izzuddin Al-Qassam Hamas di Jenin, Tepi Barat, dituding sebagai pelaku penembak rabi Raziel Shevack.

Setelah terjadi baku tembak di Jenin antara pejuang dengan pasukan Polisi Perbatasan Israel pada Rabu malam hingga Kamis pagi, pejabat pertahanan Israel yang meyakini Jarrar sebagai kepala sel Hamas di Jenin telah tewas, media berbahasa Ibrani melaporkan pada Jumat (19/1).

Baca Juga:  Qatar Desak Dunia Internasional Cegah Invasi Israel ke Rafah

Namun, menurut laporan media Palestina, mayat Jarrar tidak ditemukan di tengah reruntuhan bangunan yang hancur dalam operasi penyergapan tersebut. Demikian Times of Israel memberitakannya.

Israel mengatakan, pasukannya membunuh seorang pria yang dicurigai terlibat dalam penembakan Rabi Shevach, tapi tidak menyebutkan namanya. Dua pria terduga anggota sel Hamas lainnya dikatakan telah ditangkap.

Kementerian Kesehatan Palestina pada awalnya juga mengidentifikasi pejuang yang tewas adalah Jarrar dan menyebutnya sebagai “syuhada”.

Namun beberapa jam kemudian, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa mereka telah salah, pria yang telah terbunuh adalah Ahmad Ismail Muhammad Jarrar (31), bukan Ahmad Nassar Jarrar.

Kemudian media Ibrani melaporkan bahwa bahwa Jarrar yang lebih muda adalah pemimpin sel Hamas dan Jarrar yang lebih tua adalah salah satu anggotanya.

Baca Juga:  Pembangunan Dermaga Gaza Selesai, Tapi Operasinya Tertunda

Keluarga Jarrar muda mengeluarkan sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Palinfo pada Kamis yang menegaskan anak mereka masih hidup.

Ibu Jarrar muda mengatakan, pasukan Israel datang ke rumah mereka dan memerintahkan anaknya untuk keluar, tapi Jarrar sudah meninggalkan rumah setengah jam sebelumnya.

“Jika dia mati syahid, bagus untuknya,” kata ibunya Jarrar. (T/RI-1/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.