Yedioth Ahronoth: Israel Alami Kegagalan Strategis dalam Respons Iran
Tel Aviv, MINA – Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengatakan pada Senin (15/4) bahwa tanggapan Iran terhadap penargetan konsulatnya di Damaskus adalah “lelucon strategis” bagi Israel.
Dikutip dari Al-Mayadeen, harian itu berbicara tentang “kegagalan strategis” yang diderita oleh Israel, dan mencatat bahwa “Israel diperbudak selama dua pekan, di tengah ketegangan yang melumpuhkannya, setelah negara itu melakukan pembunuhan” terhadap penasihat senior IRGC di konsulat Iran di Suriah dua pekan lalu.
“Mengapa pembunuhan dilakukan yang bisa mengarah pada konfrontasi yang jauh lebih kompleks, dibandingkan yang terjadi saat ini di Utara dan Selatan, sementara cerita di sana juga masih jauh dari selesai?” Harian itu mempertanyakan.
Dengan membidik Perdana Menteri Netanyahu, pemerintahannya, serta para pejabat tinggi militer dan keamanan, outlet tersebut dengan nada mengejek bertanya, “Bagaimana para pemimpin, yang sebelumnya telah menyetujui beberapa kali rencana untuk menyerang Rafah, yang belum terjadi, bisa mengancam Teheran?”
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa perkiraan intelijen menunjukkan bahwa Iran “tidak akan mengubah cara operasinya” jika tentara Israel membunuh salah satu tokohnya di Damaskus, di wilayah kedaulatan Iran.
Menurut Yedioth Ahronoth, para pejabat Israel “lupa bahwa Israel tidak lagi dalam posisi untuk memberikan ancaman, bahwa pemerintahannya kurang percaya diri, bahwa tentaranya telah melakukan kesalahan lebih dari sekali, dan tidak tahu bagaimana memulihkannya.”
Selain itu, media tersebut mempertanyakan apakah operasi pembunuhan jenderal Iran di Damasku pada 1 April itu “mendesak”. (T/RI-1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Wartawan: Rudi Hendrik
Editor: Rana Setiawan
Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.