Warga Palestina Balas Serangan, Empat Pemukim Yahudi Luka

Ramallah, MINA – Empat pemukim ilegal Yahudi Israel mengalami luka-luka setelah kendaraannya dilempari batu oleh warga Palestina, dekat desa Mikhmas, utara Ramallah, di Tepi Barat tengah, Selasa pagi (29/8).

Dikutip dari PIC, saluran Kan Israel melaporkan, empat pemukim Yahudi terluka akibat serangan balasan warga Palestina di dekat desa Mikhmas, di distrik Ramallah, yang merupakan serangan balasan terhadap serangan-serangan pemukim Yahudi di beberapa wilayah di Ramallah.

Sebelumnya pada Selasa pagi, organisasi “Penyelamatan Tanpa Batas” Israel mengatakan, dua pemukim terluka setelah mereka diserang oleh pemuda Palestina, dekat kota Mikhmas, sebelah utara Ramallah.

Tindakan perlawanan terus berlanjut di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, terhadap pasukan pendudukan dan pemukim Yahudi Israel. Organisasi itu mendokumentasikan 19 tindakan perlawanan selama 24 jam terakhir.

Baca Juga:  Mahkamah Internasional Minta Israel Beri Informasi Soal Zona Evakuasi Gaza

Yang paling menonjol adalah tiga kali operasi penembakan, pelemparan alat peledak, menghadapi serangan pemukim, dan 10 konfrontasi di wilayah terpisah yang mengakibatkan seorang pemukim Yahudi terluka.

Pejuang perlawanan menghadapi pasukan pendudukan selama penyerbuan mereka ke kota Nablus. Mereka menargetkan pasukan pendudukan dengan peluru dan alat peledak.

Bentrokan terjadi di 10 titik terpisah, di wilayah Yerusalem, Qalqilya, Jericho, Jenin, Ramallah dan Nablus, di mana para pemuda melemparkan batu ke arah pasukan pendudukan.

Terpantau sebanyak 1.132 aksi perlawanan terjadi selama sebulan terakhir, termasuk 97 penembakan dan bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan, 33 di antaranya dilakukan di Jenin.

Meningkatnya operasi perlawanan terhadap tentara pendudukan dan pemukim mengakibatkan terbunuhnya 36 warga Israel dari awal tahun 2023 hingga 21 Agustus. (T/R12/P1)

Baca Juga:  Mantan Mossad: Ekonomi Israel Runtuh dan Kalah Perang di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Habib Hizbullah

Editor: Rudi Hendrik