PPI Australia Selenggarakan Kompetisi Hasilkan Inovator Muda Indonesia

Para pemenang kompetisi IDEAs yang selenggarakan oleh PPI Ausralia. (Foto: PPI Australia)

Sydney, MINA – Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) menyelenggarakan kegiatan kompetisi dengan judul “IDEAs: Innovation, Development, and Excellence toward an Advanced Indonesia 2045“, di University of New South Wales (UNSW), Sabtu (23/9).

Kegiatan ini didukung oleh KBRI Canberra, KJRI Sydney, UNSW Founders, Study NSW, Indonesian Student Association (ISA) NSW (PPIA UNSW). Kegiatan ini juga dihadiri Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana serta sekitar 100 pelajar Indonesia di New South Wales (NSW). Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Rabu (27/9).

IDEAs meliputi berbagai bidang antara lain: sains, teknologi, pendidikan, lingkungan, humaniora, dan ekonomi. Setelah melalui seleksi yang ketat oleh pihak panitia IDEAs, terdapat 5 (lima) finalis dari berbagai Universitas di Australia yang memperebutkan kategori juara 1, juara 2, juara 3 dan kategori “people’s choice”. Bertindak sebagai juri adalah Konjen Vedi, Associate Professor Brahm Marjadi (Western Sydney University), dan George Roditis (UNSW Founders).

Baca Juga:  RUU Penyiaran Harus Tampung Aspirasi Masyarakat dan Media

Berdasarkan keputusan dewan juri, Ratu Atikah Balqis dari University of Melbourne yang memaparkan proyeknya dengan judul “Maggochamb, Natural Alternative to Food Waste Management” terpilih sebagai Juara 1, Faris Nur Khulafa dari Monash University dengan judul “Jutawan (Jelantah Ditukar Cuan) A Sustainable Cooking Oil Management” Juara 2 dan Umar Syaroni dari University of Sydney dengan judul “Menuju Indonesia Inklusif, Creating a Safe Digital Space for People with Disability”. juara 3. Kategori People’s Choice yang ditentukan berdasarkan voting dari peserta konferensi juga dimenangkan Umar Syaroni.

Vedi menyambut baik pelaksanaan IDEAs dan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PPI Australia karena mengakomodir berbagi ide atau penelitian. menurutnya pemuda termasuk mahasiswa merupakan masa depan bangsa yang akan menentukan kemana Indonesia melangkah. Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan “smart execution” oleh generasi muda dengan ide baru yang dimiliki demi kemajuan negara dan bangsa Indonesia.

Baca Juga:  Sajeriah Jamaah Haji Tunanetra, 14 Tahun Menanti Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci

Menurut Ketua Panitia IDEAs, Putra Hanif Agson Gani, inspirasi acara ini datang dari kesadaran bahwa pelajar Indonesia di Australia yang memperoleh privilese bisa kuliah di luar negeri dan menyadari masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda yang diuntungkan dengan bonus demografi.

“Kita berharap kompetisi ini menjadi snowballing effect agar mendorong WNI untuk lebih semangat membagikan ide dan merealisasikannya untuk kemajuan Indonesia di masa mendatang,” kata mahasiswa PhD, jurusan Minerals dan Energy Resources Engineering pada University UNSW di Sydney.

George Roditis dari UNSW Founders mengatakan programnya adalah platform kewirausahaan yang ditawarkan untuk mendukung siswa, staf, dan alumni menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Program ini menawarkan berbagai inisiatif dan bantuan guna membantu peserta memulai usaha.

Baca Juga:  Mendag Zulkifli Hasan di APEC: Ekosistem Saling Menguntungkan

Menurutnya, proyek inovasi peserta IDEAs memiliki prospek bisnis multibillion jika berhasil dikembangkan. Dia akan mengupayakan para pengagas inovasi ini dapat bekerjasama dengan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation, Australian Government (CSIRO) untuk mewujudkan proyek start up tersebut. (R/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rana Setiawan