Israel Tunda Invasi Darat ke Gaza

Tel Aviv, MINA – Otoritas Israel setujuh untuk menunda invasi ke Jalur Gaza atas permintaan Amerika Serikat. penundaan tersebut dilakukan sampai lebih banyak pasukan Amerika Serikat dikerahkan ke wilayah tersebut, lapor radio tentara Israel.

Amerika Serikat mengatakan, tak lama setelah konflik yang sedang berlangsung dimulai, mereka akan mengerahkan 2.000 marinir ke Timur Tengah bersama dua kapal induk untuk mendukung Israel.

Pada akhir pekan ini, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengaku menempatkan pasukan tambahan berdasarkan perintah persiapan penempatan setelah sebelumnya menempatkan 2.000 tentara dalam kondisi kesiapan yang tinggi, demikian Middle East Eya melaporkan.

“Amerika Serikat telah menyampaikan kepada Israel niatnya untuk mengerahkan pasukan Amerika tambahan ke Timur Tengah, sebagai kesiapan untuk operasi darat, karena kekhawatiran atas meningkatnya serangan Iran terhadap pasukannya di wilayah tersebut,” menurut laporan tersebut.

Baca Juga:  PBB: 630.000 Warga Palestina Mengungsi dari Rafah Sejak 6 Mei

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam keterangan pers pada Ahad (22/10), menyatakan bahwa Amerika Serikat “mengantisipasi peningkatan perang antara Israel dan Hamas, karena keterlibatan proksi Iran.”

Radio Tentara Israel menjelaskan: “Para pejabat Israel menekankan bahwa ini bukanlah satu-satunya alasan penundaan operasi; ada faktor-faktor lain yang berperan, seperti meningkatkan kesiapan operasional pasukan, serta mencari solusi terhadap masalah para tawanan dan potensi perjanjian pembebasan tahanan tambahan.”

Meskipun Israel telah mengisyaratkan kemungkinan melakukan operasi darat di Gaza selama beberapa hari, militer Israel terus melanjutkan serangan udara tanpa henti di Jalur Gaza.

Sebuah laporan oleh The New York Times yang mengutip para pejabat AS juga mengatakan pemerintah AS telah menyarankan Israel untuk menunda invasi darat ke Gaza.  (T/R4/P2)

Baca Juga:  WHO: Tak Ada Pasokan Medis yang Diterima di Gaza Selama 10 hari

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi