MUI: Judi Online Harus Jadi Musuh Bersama

Jakarta, MINA – Ketua Pusat Dakwah Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Masyhuril Khamis menyebut judi online harus dijadikan musuh bersama.

Masyhuril menyebut kondisi bangsa Indonesia akibat persoalan judi online ini sudah sangat mengkhawatirkan. Sebab, judi online telah masuk ke semua generasi, oleh karena itu harus dijadikan musuh bersama.

“Karena itu sudah saatnya kita harus berani menyatakan bahwa ini musuh bersama, dan ini sangat berbahaya kalau tidak segera kita bertindak,” tegas Masyhuril pada Ahad (21/4).

Hal ini dilakukan untuk mencegah semakin maraknya masyarakat yang bermain judi online.

Masyhuril mengatakan, pihaknya telah lama mewanti-wanti terkait dengan persoalan tersebut karena menjamur di tengah masyarakat.

Baca Juga:  Hasil Final Thailand Open 2024, Tuan Rumah Dua Gelar

“Masalah judi online sebenarnya sudah lama kita wanti-wanti, dia hidup menjamur di depan mata kita. Tapi hal tersebut seolah luput dari perhatian kita,” katanya.

Menurut dia, sikap dari pemerintah inilah yang paling efektif untuk memberantas judi online di Indonesia.

“Upaya dari kita sebatas mengimbau, mengajak untuk meninggalkan perbuatan tersebut. Memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya untuk generasi muda kita,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Masyhuril juga menanggapi pembentukan satuan tugas (satgas) khusus pemberantasan judi online di Indonesia yang akan dibuat oleh pemerintah.

Pembentukan Satgas merupakan hasil dari rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/4), yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Jokowi mengenai pemberantasan judi online di Indonesia.

Baca Juga:  Presiden Sepak Bola Palestina Desak Sanksi kepada Israel

Masyhuril mengapresiasi rencana pembentukan satgas tersebut. Menurutnya, apabila satgas tersebut bekerja dengan cepat, maka dapat menyelamatkan akhlak bangsa Indonesia.

“Satgas tetap bagus selama bekerja dengan gercep (gerak cepat), untuk kepentingan bangsa dan akhlak generasi kita,” tambahnya. (R/R5/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)