ABBAS INGATKAN TINDAKAN ISRAEL BISA MENJADI KONFLIK AGAMA

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas (Foto: Telegraph)
Presiden Otoritas Palestina, (Foto: Telegraph)

Ramallah, 15 Dzulhijjah 1435 H/ 9 Oktober 2014 M (MINA) – Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas pada Rabu (8/10) memperingatkan pemerintah dampak dari tindakannya mengenai Masjid Al-Aqsha bisa mengubah saat ini menjadi konflik agama.

Dia menekankan, rakyat Palestina tidak akan pernah menerima tindakan Israel baru-baru ini mengenai rencana dari Entitas Yahudi itu untuk mengambil alih Masjid Al-Aqsha. Sebagaimana kantor berita Palestina, Wafa yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis (9/10).

“Kita semua menyadari, dan juga dunia menyadari, keseriusan menggunakan agama dalam konflik politik dan mentransformasikannya menjadi konflik yang religius,” kata Abbas.

Dia menambahkan: “Kita semua harus melihat apa yang terjadi di sekitar kita, dan Israel harus menyadari bahwa langkah-langkah perdamaian dirusak oleh tindakan semacam itu.”

“Setiap hari, kita melihat ekstremis Yahudi mencoba untuk memasuki al-Aqsa dengan segala cara sehingga memaksa kita untuk menerima apa yang mereka inginkan sebagai status de facto dan memaksakan pembagian temporal dengan dalih bahwa ia memiliki hak di dalamnya,” katanya.

Sebelumnya, puluhan warga Palestina terluka dan beberapa lainnya ditangkap setelah Polisi Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsha di Al-Quds, di tengah seruan fanatik Yahudi untuk mengatur kunjungan ke masjid yang menandai hari libur Yahudi.

Polisi Israel bentrok dengan jamaah yang berkumpul di dekat masjid sejak semalam untuk mengusir setiap pintu yang dimasuki oleh pemukim ilegal Yahudi ke masjid.

Para polisi Israel yang mengamankan Entitas Yahudi menembakkan gas air mata dan peluru karet berlapis serta melukai banyak dari jamaah. Para jamaah menanggapi dengan melempari batu ke arah polisi.

Dalam perkembangan terkait, Abbas mencatat tindakan Israel yang sewenang-wenang di Masjid Ibrahimi di Hebron, di mana warga Palestina hampir setiap hari dilarang masuk untuk beribadah.

Dia menekankan, jika praktik tersebut terus berlanjut, kepemimpinan Palestina akan mencari tindakan internasional di PBB dan Dewan Keamanan untuk mengakhiri praktek-praktek ini.

“Kami mengatakan kepada dunia dan kepada AS bahwa tindakan ini tidak mendukung munculnya perdamaian, melainkan membuat komplikasi lebih lanjut dari proses perdamaian,” tegasnya.

Dia menegaskan,”Segera, kita akan ke Dewan Keamanan PBB untuk mengatasi masalah dari pembangunan pemukiman ilegal secara penuh, berharap dewan bisa bertindak secara adil dan bahwa kita mengembalikan semua hak-hak kami.”(T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0