Jakarta, MINA – Penyedia infrastruktur dan solusi komputasi awan (cloud computing) Amazon Web Services (AWS) Indonesia menghadirkan program pelatihan dan edukasi mengenai teknologi cloud pada generasi milenial Indonesia.
Country Manager AWS Indonesia, Gunawan Susanto, mengatakan, AWS meluncurkan progfam Laptops for Builders, program tidak dipungut biaya yang mengajarkan dasar-dasar dan keahlian cloud kepada muda-mudi Indonesia.
“Dengan semangat menciptakan pendidikan teknologi yang inklusif, AWS juga pada tahun ini mulai melatih anak-anak penyandang disabilitas,” kata Gunawan pada konferensi pers ajang AWS Cloud Day 2022 di Jakarta, Kamis (1/9).
Melalui program ini, lanjut dia, AWS melatih para instruktur di lembaga-lembaga pendidikan di tingkat lokal, serta memberikan donasi berupa laptop untuk digunakan sebagai sarana pembelajaran.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Para instruktur ini kemudian kembali ke institusinya masing-masing dan meneruskan semua pembelajarannya bersama AWS,” jelas gunawan.
Program Laptops for Builders telah menjangkau lebih dari 200 sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan pesantren di seluruh Indonesia, serta 150 murid dari sekolah luar biasa (SLB) dan pramuka luar biasa di Jawa Barat.
“Khusus SLB dan pramuka luar biasa, gerakan serupa juga tengah dilakukan di DKI Jakarta dan Bali,” pungkasnya.
Berkolaborasi dengan startup pelatihan teknologi Dicoding, AWS mengembangkan program beasiswa pendidikan cloud dan backend development yang menyeluruh kepada 100 ribu pendaftar pertama.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
AWS re/Start, program yang digelar AWS dan Orbit Future Academy di Indonesia, ditujukan untuk membantu mereka yang masih menganggur, baru saja mengalami PHK, dan/atau ingin beralih profesi ke dunia IT.
“Selain tidak dipungut biaya, program ini juga tidak menuntut pengalaman atau latar belakang pendidikan teknologi terdahulu,” katanya.
Melalui program intensif selama 12 minggu tersebut, lulusan AWS re/Start disiapkan untuk memulai karirnya di bidang cloud computing.
Selain Indonesia, program ini juga telah hadir di total 40 negara di dunia, termasuk Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Secara global, program AWS re/Start telah menghubungkan lebih dari 90% lulusan dengan kesempatan wawancara kerja.
Lebih dari 200 pelatihan maupun kursus digital dalam Bahasa Indonesia, bagian dari 500+ materi secara keseluruhan mengenai AWS bisa diakses di https://aws.amazon.com/id/training/digital/.
Modul pelatihan tersedia dalam Bahasa Indonesia dan memuat materi kursus yang sarat dengan muatan lokal.
Seluruh peserta didik dapat memanfaatkan fasilitas pelatihan ini secara gratis.
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
Sedangkan dari sisi konten, terdapat beragam topik dan tingkatan menurut kecakapan.
Peserta didik dari Indonesia bisa melakukan perambahan ke Pustaka milik AWS dan diberikan kesempatan untuk memilih sendiri modul pelatihan mengenai pembangunan cloud yang meliputi beragam topik ulasan mengenai dasar-dasar cloud, keamanan, machine learning, data analytics, hingga Internet of Things, dari tingkat dasar, menengah, hingga mahir.
Melalui ajang AWS Cloud Day 2022 yang digelar di Jakarta awal September ini, AWS menyuguhkan wawasan mendalam terkait peluang pengelolaan bisnis berbasis layanan artificial intelligence (AI), machine learning (ML), system application and processing (SAP), internet of ihings (IoT), migrasi, dan arsitektur cloud.
Acara tersebut juga diisi berbagai pengumuman yang belum diungkap, kisah pengalaman pelanggan menggunakan teknologi AWS, serta sesi terobosan untuk pengguna di berbagai tingkat kemahiran.(L/R1/RS2)
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan