PENDEMO ANTI ISRAEL SAMBANGI KANTOR PBB JENEWA

Jenewa, 29 Ramadhan 1435/27 Juli 2014 (MINA) – Ratusan pengunjuk rasa berbaris di markas Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di Palais Wilson di Jenewa, Swiss, Sabtu untuk memprotes aksi agresi Israel di Jalur Gaza dan sikap PBB yang dinilai kurang tegas untuk mengatasi tersebut.

Situs PBB yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, sekitar 700 orang berkumpul dan melakukan demonstrasi untuk mendukung warga Gaza, dimulai dari lapangan Molard dan berakhir di depan Palais Wilson di Jenewa, Swiss.

Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan nama dan usia para syahid dalam agresi Israel di Gaza, sementara beberapa yang lain membawa peti mati ditutupi bendera Palestina yang merupakan simbolisasi korban warga sipil di Jalur Gaza.

Pengunjukrasa meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dan mendesak masyarakat internasional bertindak untuk menyelamatkan bangsa Palestina dan mengetuk hati para pemimpin dunia yang seolah-olah bungkam atas tragedi Gaza.

Setidaknya 1030 warga Palestina menjadi syahid, kebanyakan dari mereka warga sipil dan lebih dari 5.700 lainnya terluka dalam serangan Israel yang sudah memasuki minggu ketiga.

Berbagai negara telah mengacam dan melakukan boikot kepada Israel atas agresi Israel selama tiga minggu di bulan Ramadhan. London, Jerman, Iran, Inggris, Turki termasuk Indonesia.

Pada Jum’at (11/7) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kecaman keras Indonesia atas serangan militer tidak proporsional Israel ke Jalur Gaza, yang menyebabkan jatuhnya banyak korban sipil di pihak rakyat Palestina.

“Aksi-aksi militer Israel perlu segera dihentikan dan disusul dengan gencatan senjata yang kepatuhannya diawasi oleh Dewan Keamanan PBB,” kata presiden SBY melalui akun twitternya SB Yudhoyono, yang diunggahnya.

Dalam sidang kabinet paripurna yang berlangsung di kantor presiden, Jakarta, Jumat (11/7) siang, Presiden SBY mengulang kecaman Pemerintah Indonesia atas serangan yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza itu.

“Serangan Israel itu telah melampaui batas, dan tidak proporsional, serta mengakibatkan berjatuhannya korban sipil,” kata Presiden SBY. (T/P08/EO2)

Wartawan: Admin

Comments: 0