Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GUBERNUR JATENG AJAK SANTRI JADI PELOPOR WIRAUSAHA MANDIRI

Zaenal Muttaqin - Kamis, 26 Juni 2014 - 21:51 WIB

Kamis, 26 Juni 2014 - 21:51 WIB

1042 Views

GANJAR PRANOWO
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Praonowo saat menghadiri Workshop kewirausahaan di Ponpes Al Hikmah 2 Benda, Brebes (Foto: Zaenal/MINA)
<a href=

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Praonowo saat menghadiri Workshop kewirausahaan di Ponpes Al Hikmah 2 Benda, Brebes (Foto: Zaenal/MINA)" width="298" height="224" /> Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Praonowo saat menghadiri Workshop kewirausahaan di Ponpes Al Hikmah 2 Benda, Brebes (Foto: Zaenal/MINA)

Brebes, 28 Sya’ban 1435/26 Juni 2014 (MINA) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengajak para santri Pondok Pesantren (Ponpes) untuk menjadi pelopor dalam wirausaha mandiri. Santri pada umumnya memiliki kemampuan keilmuan dan keterampilan lebih baik.

“Ilmu santri itu pada umumnya lain daripada yang lain, lebih terampil dan mandiri sehingga sering menjadi pelopor atau pemimpin bagi masyarakat,” katanya ketika memberi sambutan pada acara Workshop kewirausahaan di Ponpes Al Hikmah 2 Benda, Kabupaten Brebes, Kamis.

Santri dari pesantren ilmu lebih mapan, karena dibekali ilmu agama dan juga ilmu secara umum. Setelah lulus dari pendidikan di pesantren para santri biasanya mampu mengembangkan ilmu dan langsung berkiprah di tengah-tengah masyarakat.

“Santri lebih siap karena terbiasa dengan kemandirian dan dapat berkiprah di masyarakat termasuk mengembangkan kewirausahaan,” kata Ganjar di depan ratusan santri peserta workshop.

Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru

Pendidikan di pesantren juga lengkap dengan adanya penekanan pendidikan agama dan umum. Pendidikan agama menjadikan santri memiliki mentalitas yang lebih baik dan pendidikan umum yang diperolehnya juga menjadikan santri lebih terampil.

“Karena kelebihannya itu pula, santri diharapkan juga dapat membantu mensukseskan program Desa Mandiri di Jawa Tengah,” kata Ganjar.

Workshop kewirausahaan untuk para santri digelar atas kerjasama Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Jateng dengan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) yang mengusung program Goes to Pesantren.

WMM merupakan program Bank Mandiri yang bertujuan meningkatkan keterampilan santri pondok pesantren untuk menumbuhkan kepekaan bisnis sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial dari kalangan santri.

Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan

Direktur Instutional Banking Bank Mandiri, Abdur Rachman mengatakan, program WMM bertujuan mengubah cara pandang generasi muda terutama santri tentang wirausaha, menjadikan sektor usaha kecil menengah (UKM) sebagai sektor idaman untuk berkarya meningkatkan kualitas dan jumlah usaha kecil terutama para santri.

“Pesantren dengan para santrinya telah mengakar di masyarakat dan menjadi kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup,” katanya.

Dikatakan, sebelumnya program WMM goes to pesantren yang membawa slogan Spirit Memakmurkan Negeri di 50 pesantren di lima kota yang diikuti oleh lebih dari 3000 peserta. Workshop serupa juga akan diselenggarakan di kota-kota lain, diantaranya Lombok, Malang dan Pontianak yang juga akan dikuti oleh ribuan santri.

“Sebagai rangkaian program WMM pula telah digelar program Mandiri Young Technopreneur, Mandiri Bersama Mandiri guna menciptakan generasi muda Indonesia yang kritis, peka dan kreatif dalam menghadirkan inovasi tepat guna yang dapat mendorong kemajuan,” tandas Abdur Rachman. (L/P07/R2)

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat