LOBI HOTEL JAMAAH HAJI INDONESIA TERBAKAR, TIDAK ADA KORBAN JIWA

(Dok. Kemenag)
(Dok. Kemenag)

Makkah, 14 Dzulhijjah 1436/28 September 2015 (MINA) – Lobi hotel Gawharatal Jawar tempat menginap jemaah haji Indonesia asal Jawa Barat, Ahad (27/9) kemarin terbakar.

Pelaksana Perumahan Daker Makkah Ahmad, menjelaskanm berdasarkan keterangan dari pemilik hotel, titik api bersumber dari mesin pemadam kebakaran atau mudhohoh yang terletak di belakang resepsionis.

Hotel yang terletak di sektor lima dengan nomor rumah 502 ini dihuni oleh sekitar 700 jemaah haji Indonesi asal Embarkasi Jakarta – Bekasi kloter 34 (Depok), 39 (Bandung), dan 49 (Garut) atau JKS 34, JKS 39, dan JKS 49.

“Karena alarmnya sering bunyi, ada tekanan sehingga meledak,” kata Ahmad sembari menjelaskan bahwa kurang dari 10 menit sejak ada laporan, tim pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi, demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut Ahmad, seluruh jemaah haji berhasil dievakuasi dari dalam hotel melalui pintu darurat yang ada di sisi kiri hotel. Jemaah kemudian dievakuasi ke dua tempat, yaitu ke hotel 503 yang berada sekitar 100 meter sisi kanan hotel dan sebagian berteduh di bawah pohon pada jarak 100 meter sisi kanan hotel. Satu jemaah yang kebetulan memang dalam kondisi sedang sakit dan terinfus di klinik kloter, berhasil dievakuasi oleh ambulance untuk kemudian di bawa ke klinik sektor.

Hayin Aulina Ibrahim (44 tahun), jemaah asal Depok  (JKS 39) kepada Media Center Haji (MCH) mengatakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 waktu Arab Saudi. Saat itu, dirinya sedang bersiap-siap untuk melaksanakan salat zuhur, lalu terdengar alarm kebakaran berbunyi.

“Bunyi alarm dianggap biasa saja karena memang suka berbunyi disebabkan ada yang merokok. Tapi kemudian  ada yang menggedor pintu dan mennyuruh keluar untuk ngungsi di 503,” terangnya.

Senada dengan Hayin, Suhendi yang Ketua Kloter JKS 39 juga mengaku sanksi saat mendengar  alarm berbunyi. Dia baru yakin kalau ada kebakaran setelah salah satu jemaah melihat ke bawah dan ternyata ada asap. “Jemaah langsung pada keluar melalui pintu darurat,” katanya.

Pat Kurniasih (48 tahun) saat ditemui MCH mengatakan bahwa saat terjadi kebakaran, dirinya bersama ayahnya (Anon) sedang di mushalla hotel. Mendengar ada kebakaran, dia dan ayahnya bergegas keluar. Pak Kurniasih terlihat menangis karena khawatir dengan keadaan ibunya, Indeng (80 tahun), yang saat itu masih ada di kamar. “Ibu sudah dibawa turun, Alhamdulillah semua selamat,” tuturnya sembari mengusap air mata.

Dari hotel yang berlokasi di kawasan Raudah itu, asap mengepul memenuhi lobi hotel. Peralatan pemadam kebakaran tampak sudah terparkir di sepanjang jalan depan lobi hotel, seperti tiga truk tanki air pemadam kebakaran, dua blower raksasa penyedot asap, tiga mobil ambulance, dan beberapa mobil evakuasi pemadam kebakaran lainnya.

Sekitar 30 menit berselang, asap di lobi hotel sudah berhasil disedot dengan blower raksasa sehingga kondisi sudah relatif normal. Sementara para petugas pemadam kebakaran menyelesaikan tugasnya, beberapa jemaah nampak melihat dan menunggu di halaman hotel. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Comments: 0