Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengajak Ummat Islam membebaskan bumi Palestina karena merupakan tanah suci yang diberkahi sebagaimana disebutkan dalam Al Quran.
“Saat ini Palestina dalam kondisi perang, maka sudah tentu ini adalah tugas kita membebaskan bumi para Nabi,” kata Imaam dalam tausiyah Subuh di Pondok Pesantren Al-Fatah, Pasirangin, Cileungsi, Bogor, Rabu (8/5).
Imaam menjelaskan, seperti tugas Nabi Musa untuk membebaskan Bani Israel dari penindasan Firaun: (Sesungguhnya kalau Kami lenyapkan siksaan itu) kelaparan dan paceklik itu dari mereka selama beberapa waktu (dalam waktu yang tidak lama) lalu Allah melenyapkan azab itu dari mereka (sesungguhnya kalian akan kembali) kepada kekafiran, dan memang mereka kembali lagi kepada kekafirannya.
“Sebagaimana pada perang Badar sebanyak 70 orang kafir mati dan termasuk tokoh-tokoh kafir,” ujar Imaam.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Ingatlah yaitu pada perang Badar. (Sesungguhnya Kami Pemberi balasan) kepada orang-orang yang kafir itu. Lafal Al-Bathsyu artinya menghantam dengan keras. Sesungguhnya telah Kami coba) Kami uji (sebelum mereka kaum Firaun) berikut Firaun sendiri (dan telah datang kepada mereka seorang rasul) yaitu Nabi Musa. a.s. (yang mulia) di sisi Allah swt.
“Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil yang kamu perbudak). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu”,
(Dengan berkata, “Hendaknyalah (kalian tunaikan kepadaku) apa yang aku seru kalian untuk melakukannya, yaitu beriman kepada Allah. Maksudnya, tampakkanlah iman kalian kepadaku, hai (hamba-hamba Allah. Sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang dipercaya kepada kalian) dipercaya untuk menyampaikan apa yang aku diutus untuknya.”
“Sebelum kaum Firaun ingkar terhadap ayat-ayat Allah dan mengutus nabi Musa yaitu rasul yang sangat mulia memyampaikan dakwahnya itulah yang pernah Allah ujikan sebelum kalian,” kata Imaam. (L/R03/P1)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj News Agency (MINA)