Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia-Jepang Kerjasama Teliti Tanaman Sorgum untuk Energi Alternatif

Risma Tri Utami - Rabu, 21 Maret 2018 - 21:50 WIB

Rabu, 21 Maret 2018 - 21:50 WIB

132 Views ㅤ

Plt. Kepala LIPI, Bambang Subiyanto. (Risma MINA)

LIPI.jpg" alt="" width="4455" height="2553" /> Plt. Kepala LIPI, Bambang Subiyanto. (Risma MINA)

Bogor, MINA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya dan Universitas Kyoto di Jepang, melakukan kerjasama penelitian Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATREPS).

“Program penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang mampu mengembalikan padang rumput alang-alang untuk lahan produktif serta untuk menghasilkan dan memanfaatkan biomassa untuk produksi energi dan material terbarukan,” kata Plt. Kepala LIPI, Bambang Subiyanto saat ‘Serah Terima Peralatan Riset dari JICA’ di PKT Kebun Raya LIPI, Bogor, Rabu (21/3).

Kerjasama ini, tambah Bambang, di dukung oleh Japan International Coorporation Agency (JICA) dan Japan Science and Technology (JST) untuk jangka waktu 2016 sampai 2021, dengan judul ‘Producing Biomass Energy and Material Through Revegetation of Alang-alang (Imperata cylindrica) Fields’.

“Hingga tahun 2018 telah disumbangkan 53 alat-alat laboratorium untuk kegiatan SATREPS yang secara resmi akan diserahterimakan kepada LIPI,” ujar Bambang.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Bambang mengatakan, dalam kerjasama penelitian SATPRES ini sedang dilakukan penelitian tanaman sorgum yang mampu tumbuh cepat pada lahan marginal dengan input teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas pada lahan alang-alang melalui seleksi dan perbaikan genetik tanaman sorgum.

“Sehingga, tanaman sorgum mempunyai kandungan lignin yang tinggi, tahan kekeringan dan penyakit, serta tidak mudah rebah,” ungkap Bambang.

Menurut Bambang, tanaman sorgum dipilih karena tanaman ini mampu tumbuh pada lahan kering, marginal serta dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk energi dan pangan tetapi juga untuk pakan yang sangat diperlukan oleh masyarakat lahan kering.

“Selain itu, untuk meningkatkan keragaman hayati dari lahan alang-alang, akan dilakukan intercropping antara tanaman yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi dengan memperhatikan keragaman genetik lokal,”  pungkas Bambang. (L/R09/P2)

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Halal
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Indonesia
Halal
Pendidikan dan IPTEK