Jelang Pemilu, Mendagri Minta Para Camat Tekan Potensi Konflik Sosial di Masyarakat

Jakarta, MINA – Jelang Pemilu 2024, Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian mengatakan, para camat mampu menekan potensi konflik sosial di masyarakat agar gelaran tersebut tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Mendagri Tito pada Kick Off Meeting Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) PIU 1D Frontline Service Delivery, Rakernas Camat dalam Mendukung Pelaksanaan Tahapan Pemilu-Pilkada 2024, dan Launching Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) 2023 di Jakarta, Sabtu (23/6).

“Pesan saya yang lain terkait pemilu dan pilkada itu adalah menjaga jangan sampai terjadi konflik sosial,” kata Tito.

Untuk mengurangi terjadinya konflik sosial, lanjut Tito, diperlukan peran camat dan jajaran perangkat daerah. Pasalnya, momen pemilu terkadang dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk memecah belah bangsa.

Baca Juga:  Imam Yakhsyallah Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Shuffah Mranggen

Karena itu, camat diharapkan mampu menjaga wilayah masing-masing dan melakukan langkah cepat untuk menetralisasi agar potensi konflik itu tidak meledak menjadi konflik kekerasan.

“Tugas yang tidak ringan karena ini memerlukan passion, memerlukan kemampuan untuk bekerja dan bergerak masuk ke semua lini masyarakat untuk membaca potensi konflik, bukan untuk membaca kemenangan, tapi untuk membaca potensi konflik, begitu terjadi perbedaaan potensi konflik yang kira-kira akan ramai, meledak, segera lakukan intervensi untuk meredam potensi konflik itu,” tegasnya.

Dalam menangani persoalan keamanan Pemilu 2024, Tito mengimbau seluruh provinsi dan kabupaten/kota agar mampu mengurusi dan melakukan pengamanan di masing-masing daerah. Hal itu dinilai sebagai salah satu upaya untuk menekan terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Baca Juga:  Duta Al-Quds: Sirah Nabawiyah Perkuat Pembebasan Al-Aqsa

“Pada 2024 ini nanti Pilkada Serentak seluruh provinsi dan kabupaten/kota maka sistem backup ini mungkin tidak mudah untuk digerakkan, karena semuanya melakukan, semuanya melakukan pengamanan di daerah masing-masing sehingga strategi utama besarnya adalah membaca potensi konflik, kerawanan konflik dan menyelesaikan konflik itu sebelum meledak menjadi kekerasan,” imbuh Tito.

Terakhir, Tito mewanti-wanti camat dan perangkat desa agar bersikap netral di Pemilu 2024, dan tidak terlibat dalam praktik politik praktis atau menggalang dukungan untuk calon dari partai politik tertentu.

“Prinsip utama bagi camat sama seperti ASN lainnya adalah prinsipnya netral, tidak melakukan politik praktis, artinya dukung mendukung pada calon tertentu, baik pilkada, pemilu presiden dan wakil presiden maupun pemilu legislatif, tetap pada posisi netral,” ujarnya. (R/R4/RI-1)

Baca Juga:  Gunungapi Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Rudi Hendrik