Partai Buruh Australia Keluarkan Resolusi, Desak Pemerintah Akui Palestina

Canberra, MINA – Partai Buruh Australia mengeluarkan resolusi pada hari terakhir konferensi partai, menyerukan pemerintah federal Australia untuk mengakui negara Palestina.

“Dalam menegaskan kembali resolusi yang dibawa pada konferensi nasional 2018 dan 2021, pemerintah Albania akan bergabung dengan 138 negara dan Vatikan yang telah melakukannya,” bunyi mosi tersebut seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (20/6).

Pada 2018 dan 2021, konferensi nasional Partai Buruh mendukung resolusi yang mendukung pengakuan hak Israel dan Palestina untuk eksis sebagai dua negara dalam batas yang aman dan diakui serta menyerukan pemerintah Partai Buruh berikutnya untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Sebagai tanggapan, Federasi Zionis Australia (ZFA) mengecam langkah itu sebagai “dukungan untuk terorisme” dan “promosi anti-Semitisme yang kejam.”

Baca Juga:  Pemuda Palestina Syahid Akibat Tembakan Israel

Jeremy Leibler, presiden ZFA, mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi, “Sungguh disangkal bahwa jika Anda menghargai perilaku buruk, Anda akan mendapatkan lebih banyak dari dukungannya terhadap terorisme, penolakannya terhadap negosiasi dan promosi anti-Semitisme yang kejam. Kepemimpinan Palestina secara aktif merusak perdamaian dengan meminta pemerintah federal untuk menghargai perilaku ini dengan pengakuan diplomatik, resolusi Buruh Victoria secara implisit merayakannya.”

“Resolusi tersebut sama sekali tidak sesuai dengan posisi yang dinyatakan Menteri Luar Negeri Penny Wong yang telah berulang kali menolak tindakan sepihak apa pun terkait masalah Israel-Palestina,” katanya.

Langkah tersebut dilakukan setelah keputusan Partai Buruh Australia untuk membatalkan pemerintah sebelumnya yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel pada 2018, empat tahun setelah pengumuman awalnya bahwa mereka akan memindahkan kedutaannya ke kota tersebut.

Baca Juga:  Malapetaka Nakba

Keputusan awal untuk mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel dibuat oleh mantan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, pada 2018, setahun setelah Amerika Serikat dan pertama kali mengumumkan pengakuannya sendiri dan meminta negara lain untuk melakukannya. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi