PBB PERINGATKAN MEMBURUKNYA KRISIS DI SUDAN SELATAN

Juba, Sudan Selatan, 27 Shafar 1435/30 Desember 2013 (MINA) – PBB telah memperingatkan tentang meningkatnya jumlah pengungsi di Sudan Selatan, karena krisis kemanusiaan terus memburuk di negara Afrika itu.

Misi PBB di Sudan Selatan (UN Mission in South Sudan/UNMISS ) mengatakan hari Ahad, sekitar 180.000 orang terlantar akibat konflik di negara termuda di dunia tersebut, Press TV melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

PBB mengatakan, hingga 75.000 pengungsi telah ditampung di pangkalan PBB di Juba, Bor, Bentiu, Malakal, dan Pariang, sejak pertempuran pecah di Sudan Selatan, pertengahan Desember.

Badan-badan bantuan juga memperingatkan tentang terpisahnya ribuan anak-anak dari orang tua mereka akibat dari kekerasan.

Sebelumnya PBB melaporkan, pasukan yang setia kepada mantan Wakil Presiden Riek Machar mendekati ibukota negara bagian timur, Jonglei.

Dikatakan, kekuatan pemimpin oposisi sudah bersiap-siap menyerang Bor di tengah laporan tentang pertempuran sengit di beberapa daerah.

“UNMISS hari ini (Ahad) melakukan pengintaian dan laporan udara bahwa mereka telah mengidentifikasi beberapa kelompok bersenjata di sekitar 50 kilometer timur laut dari Bor,” kata PBB dalam sebuah pernyataan.

Kabar mobilisasi oposisi telah membayangi perundingan damai yang diusulkan oleh para pemimpin regional untuk menghentikan pertumpahan darah selama dua minggu di Sudan Selatan.

Lebih 1.000 orang tewas sejak pertempuran dimulai di Sudan Selatan pada 15 Desember, setelah Presiden Salva Kiir menuduh Machar mencoba lakukan kudeta.

Pada 28 Desember, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kembali menyerukan agar semua kekerasan, serangan dan pelanggaran hak asasi manusia di negara itu diakhiri segera.

Ban menegaskan, mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan harus bertanggung jawab.

Sekjen PBB juga mendesak semua pihak terkait untuk memastikan bahwa hak-hak dan keamanan warga sipil dilindungi. (T/P09/R2).

 

Mi’raj News Agency (MINA).

 

 

 

Wartawan: Admin

Comments: 0